Kepik Penghisap Buah Lada (Dasynus piperis China)

Penyebab : Dasynus piperis China
Daerah sebaran hama : Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Tenggara. Di Bangka Belitung hama ini dikenal dengan nama Simoenyoeng. Di Kalimantan dikenal dengan nama kepinding buah lada.
Bagian yang terserang : buah lada

Daur hidup hama :
Telur diletakkan di permukaan daun/tandan buah, warna coklat muda sampai tua, bentuk lonjong, telur berkelompok 3 – 10 butir. Stadia telur 7 – 8 hari. Pada stadia nimfa selama 3 – 4 minggu. Nimfa menyukai buah di bagian yang sejuk. Nimfa mengalami 4 kali pergantian kulit. Stadia imago berlangsung ± 3 bulan. Imago berwarna hijau kecoklatan. Imago betina mampu bertelur sampai 200 butir. Imago aktif pada pagi dan sore hari, pada siang hari bersembunyi di bagian dalam tajuk tanaman lada.
Gejala serangan :
Serangan dini dapat diketahui dari adanya bintik-bintik kekuningan pada buah lada umur 4 – 5 bulan (masak susu). Buah lada yang terserang menjadi kosong, kering dan menghitam. Pada serangan berat tandan buah akan gugur.

Pengendalian :
1. Melakukan sanitasi kebun secara rutin
2. Memotong dan membakar bagian yang terserang di luar kebun
3. Aplikasi Beauveria bassiana pada tanaman lada yang terserang
4. Aplikasi sereh wangi
5. Menanam tanaman penutup tanah (Arachis sp.) untuk konservasi lahan dan meningkatkan populasi musuh alami

Daftar Pustaka :
1. Retno B Setyaningsih. 2013. Buku Saku Pengelolaan OPT Utama Tanaman Lada dengan Sistem PHT. Direktorat Perlindungan Perkebunan
2. I Wayan laba, Mahrita willis, Rohimatun ,Kiki Yolanda. Pengendalian Hama Penghisap Buah Lada (Dasynus piperis China) dengan Pestisida Nabati. Balittro
3. Yanti, Tati Syamsudin, Saparuddin. 2018 Analisis Keputusan Petani dalam Pengelolaan Hama pada Tanaman Lada ( Pipper nigrum L). Universitas Sembilanbelas November Kolaka 2 Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati Institut Teknologi Bandung. JURNAL SAINTIFIK VOLUME 4 NOMOR 2 JULI 2018