Image

Pengenalan Alat Aplikasi Pestisida di Perkebunan

25 May 2021  |   Artikel   |   9679 views

Penggunaan Pestisida untuk pertanian di Indonesia, khususnya untuk tanaman perkebunan, dari masa ke masa menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan sejalan dengan semakin meluasnya areal perkebunannya. Penggunaan pestisida kimia memang bukan pilihan utama dalam upaya pengendalian organisme penganggu tanaman, namun jika pestisida terpaksa digunakan, pestisida harus digunakan secara legal, benar, dan bijaksana.

Jika ketentuan ini dilanggar, pestisida bisa menjadi pedang bermata dua. Bagaimanapun pestisida kimia merupakan racun yang bisa membahayakan pengguna dan lingkungan. Oleh karena itu, petani pengguna, petugas pertanian, staf perusahaan agrokimia, siswa dan mahasiswa pertanian, serta masyarakat umum perlu mendapat informasi tentang pestisida yang jujur dan seimbang. 

Salah satu penentu factor keberhasilan dalam aplikasi pestisida adalah penggunaan alat aplikasi yang tepat, Setiap peralatan pengendalian yang dipergunakan untuk pengendalikan OPT pada tanaman perkebunan harus memenuhi persyaratan Standar Nasional Indonesia (SNI) atau sertifikat kesesuaian yang dikeluarkan oleh lembaga pengujian independen yang terkreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional (BAN) atau lembaga yang ditunjuk oleh Menteri Pertanian.

Berikut beberapa jenis alat pengendali yang banyak digunakan oleh petani :

  1. Power Sprayer
    Power sprayer banyak digunakan dalam berbagai kegiatan dari pertanian, peternakan maupun industri kecil.
    Penggunaan Power Sprayer
    a. Digunakan untuk tanaman 4-10 Meter
    b. Memiliki kerimbunan tajuk sedang sampai rimbun
    c. Tersedia sumber air yang cukup.
    d. Lahan memiliki akses keluar masuk yang baik.

  2. Knapsack sprayer semi otomatis
    Sprayer ini banyak sekali macamnya, ada yang terbuat dari logam maupun plastik. Penggunaan sprayer ini paling umum pada pertanian kecil dan merupakan salah satu sprayer yang paling digemari karena sangat mudah penggunaanya. Pada umumnya kapasitas sprayer ini 10-16 Liter.
    Penggunaan sprayer knapsack :
    1. Tinggi tanaman rendah sampai + 2 meter.
    2. Untuk penyemprotan herbisida/Insektisida/ Fungisida.
    3. Secara umum bisa digunakan semua jenis tanaman baik di persawahan, perkebunan.
    4. Tersedia sumber air.

  3. Knapsack sprayer otomatis
    Perbedaan antara sprayer otomatis dan sprayer semi otomatis adalah pada komponen dalam kedua alat tersebut. Pada alat sprayer otomatis tidak ada tabung khusus yang digunakan sebagai tempat cadangan tekanan karena seluruh tekanan memenuhi tangki sprayer. Oleh karena itu tangki sprayer otomatis harus terbuat dari bahan yang kuat dengan tekanan. Dengan perbedaan tersebut maka cara aplikasinya pun sedikit berbeda. Jika sprayer otomatis harus dipompa hingga penuh sebelum aplikasi, sprayer semi otomatis harus dipompa selama aplikasi hingga volume pestisida habis. Oleh karena itulah ada perbedaan ukuran droplet pada keduanya. Ukuran droplet sprayer otomatis lebih kecil dari sprayer semi otomatis akibat adanya perbedaan tekanan yang diberikan.turun. Sedangkan pada sprayer semi otomatis dapat dilakukan pemompaan sambil berjalan. Sehingga tidak perlu berhenti untuk menurunkan tangki.

  4. Mist blower Sprayer
    Mist blower sprayer menggunakan volume larutan sedang dengan butiran semprot antara 50-100 Mikron, digerakkan dengan tenaga mesin yang memutar kipas sebagai blower dan dialirkan melalui pipa untuk memecah aliran larutan suspensi dari dalam tangki dan kemudian dipecah oleh nozel pada ujung pipa.
    Penggunaan Mistblower
    1. Tinggi tanaman dari rendah sampai + 4 Meter.
    2. Mempunyai kerindangan tajuk sedang.
    3. Tersedia sumber air.
    4. Untuk Penyemprotan Fungisida, Insektisida (penggunaan untuk Herbisida kurang baik karena, semburan kuat dan dan droplet halus sehingga potensi merusak tanaman budidaya)

  5. Mesin Pengkabut Dingin (Cold-Fogger)
    Sistem ini memakai volume larutan sangat rendah (Ultra Low Volume/ULV).Pada umumnya kebutuhan larutan sebanyak 12-20 Liter/Ha dengan butiran cairan 250 mikron. Alat semprot jenis ini mempunyai butiran semprot sangat halus seperti kabut.
    Pemilihan alat semprot ini harus memperhatikan jenis objek sasaran, luasan wilayah dan ruang terbuka atau tertutup. Penggunaan ULV dapat digunakan di dalam bangunan atau di luar bangunan dan biasanya digunakan untuk menyemprot vektor seperti nyamuk, dan fumigasi.

  6. Mesin Pengkabut Panas (Hot-Fogger)
    Merupakan alat pengkabut dengan mekanisme pemanasan, semprotan dikeluarkan berbentuk asap dengan ukuran partikel lebih kecil dari 30 mikron. Alat ini akan merubah cairan insektisida menjadi kabut melalui tekanan mesin dan pemanasan. Alat ini berbahan bakar bensin premium. Khusus untuk pengoperasian menggunakan larutan insektisida formulasi EC, dapat dicampurkan dengan solar dalam tangki suspensi.
    Ada dua buah tangki yang harus mendapat perhatian yaitu tangki bahan bakar dan tangki penampung insektisida. Tangki bahan bakar harus diisi bensin murni, sedangkan tangki penampung insektisida harus dicampur solar untuk bahan pencampur pestisida. Kesalahan fatal akan terjadi jika petugas salah memasukan kedua bahan tersebut.


DAFTAR PUSTAKA
Dadang, 2006. Pengenalan Pestisida dan Teknik Aplikasi. https://repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/25654/1/workshop_hama_jarak_pagar-6.pdf, diakses pada tanggal 8 Mei 2021

Gunadi, Dudi dan Sugiyanto, 2015. Penggunaan Pestisida Dan Alat Pengendalian OPT di Perkebunan. Jakarta : Direktorat Perlindungan Perkebunan

Hartono, R., 2019. Pestisida dan Alat Aplikasinya. http://disperta.pasuruankab.go.id/artikel-912-pestisida-dan-alat-aplikasinya.html, diakses tanggal 8 Mei 2021


Author By : Kurniawati, SP. - Pengenalan Alat Aplikasi Pestisida di Perkebunan - 25 May 2021