Image

PRODUKSI GULA JAWA TIMUR 2015 CAPAI 1,21 JUTA TON

26 Apr 2016  |   Berita   |   48 views

SURABAYA - Sepanjang tahun 2015 kemarin, Dinas Perkebunan Jawa Timur merilis sejumlah data terbaru realisasi produksi gula di Jawa Timur. Data tersebut dirangkum dari 32 Pabrik Gula yang tersebar di seluruh provinsi Jawa Timur, termasuk lahan tanaman tebu.

Dari total lahan seluas 201.972 hektar, produksi gula mampu mencapai 1.217.332 ton. "Produktivitas hablur tahun ini lebih baik, dari rata-rata 5,75 ton/ha pada tahun 2014, meningkat 6,03 ton/ha atau naik 4,87%. Demikian juga rata-rata rendemen tahun 2015 ini, jauh lebih baik dibanding rata-rata rendemen tahun 2014 sebesar 7,65%", ungkap Samsul Arifien. Artinya, teknologi budidaya tebu oleh para petani juga semakin berkembang lebih baik. Ini terbukti dengan nilai rendemen gula yang semakin tahun semakin bagus. "Ada pabrik gula yang rendemen hariannya sudah mencapai 10 persen sampai 11 persen, kami berharap tahun 2016 rendemen tinggi ini juga terjadi di pabrik gula lainnya," kata Samsul Arifien.

Untuk diketahui, tahun 2015 rendemen tebu di Jawa Timur dari 31 pabrik gula, rata-rata mencapai 8,4%. Dengan nilai rendemen harian bervariasi antar pabrik gula. Sejumlah pabrik masuk dalam kelompok 5 besar rendemen tertinggi. Paling besar, rata-rata rendemen tahunan pabrik dicapai Pabrik Gula Krebet Baru I sebesar 9,86%. Disusul Pabrik Gula Kebon Agung yang mencapai 8,84%. Selanjutnya Pabrik Gula Meritjan 8,69%; Pabrik Gula Wonolangan 8,65%; dan Pabrik Gula Asembagoes 8,62%. 

Ditambahkannya, dengan produktifitas yang bagus dan nilai rendemen yang tinggi, pasti akan mempengaruhi nilai ekonomi yang didapat petani tebu. Didukung pula harga yang bagus, Harga Pokok Produksi (HPP) tahun 2015 Rp. 8.900,- per kilogram, namun harga lelang gula mencapai Rp. 9.500 sampai Rp. 10.000 per kilogram. Hal ini juga diikuti dengan lancarnya distribusi penjualan gula ke luar Jawa Timur. "Ini hasil upaya Gubernur Pakde Karwo memperjuangkan dalam mengupayakan alur distribusi perdagangan gula bisa kembali normal. Seperti melarang gula rafinasi dan impor masuk Jatim dan Indonesia Timur," terang Samsul Arifien.

Dengan hasil ini, kata Samsul, optimis pemerintah provinsi Jawa Timur dapat mewujudkan pelaksanaan Peraturan Daerah Nomer 17 Tahun 2012 tentang peningkatan Rendemen dan Hablur Tebu. Terutama kepada petani dan masyarakat yang berkecimpung di sektor pergulaan. Serta penerapan Peraturan Gubernur No. 87 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Perda Provinsi Jawa Timur No. 17 Tahun 2012 Tentang Peningkatan Rendemen dan Hablur Tanaman Tebu. Evaluasi baik terhadap kualitas bahan baku (on farm) maupun efisiensi pabrik gula (off farm) terus dilakukan. Evaluasi efisiensi pabrik gula (off farm) dilaksanakan sejak tahun 2014 dengan tujuan memperoleh gambaran umum (existing) efisiensi pengolahan/OR PG sebagai dasar untuk menilai kinerja. Sedangkan evaluasi kualitas bahan baku (on farm) dilaksanakan pada tahun 2015 dengan tujuan untuk mengetahui kualitas bahan baku tebu yang akan masuk di pabrik gula (PG) terhadap pengaruh pencapaian rendemen. "Kita sudah melakukan evaluasi efisiensi pabrik gula mulai 2014, dan tahun 2015 evaluasi bahan baku yang harus mengikuti SOP (Standart Operasional dan Prosedur) yang diatur dalam Pergub," pungkas Samsul Arifien. *R-tm

Author By : Rokhma - PRODUKSI GULA JAWA TIMUR 2015 CAPAI 1,21 JUTA TON - 26 Apr 2016