Image

PETANI DIMINTA GENJOT PRODUKSI KAKAO DI INDONESIA

25 May 2016  |   Berita   |   55 views

SURABAYA - Kalangan eksportir Kakao Indonesia mendesak agar pemerintah memberikan lebih terhadap petani Kakao di Indonesia. "Petani janganlah dikenakan pajak, seharusnya diberikan subsidi agar petani kakao bisa lebih menggenjot produksi kakaonya," ungkap Sekjen DPP Gabungan Pengusaha Ekspor Indonesia (GPEI) Toto Dirgantoro, pada saat peresmian pengembangan kakao berkelanjutan di Jawa Timur kerjasama GPEI, Perwakilan Uni Eropa dan Puslitkoka di Blitar, Rabu (23/3). 


Toto mengatakan saat ini regulasi pemerintah sudah tidak mendukung petani kakao. Sebab petani dikenakan PPN 10%. "Itu sudah tidak benar. Mestinya petani disubsidi," lanjutnya. 


GPEI berharap, kata Toto, kerjasama dengan luar negeri yang dilakukan petani Kakao di Blitar beberapa waktu lalu bisa memotivasi petani untuk lebih menggenjot produksi kakaonya. 


Selain regulasi, lanjut Toto, ada inovasi dari petani kakao sendiri. Menurutnya, dengan adanya inovasi, maka daya tarik kakao di Indonesia semakin diminati pasar. Misalnya ada cokelat light di Eropa. 


"Di Eropa dan Malaysia dilakukan inovasi, padahal di sana bukan penghasil kakao," ujarnya. 


Toto mengatakan dirinya juga meminta petani untuk membuat nilai tambah dari kakao yang diproduksinya. Tanpa nilai tambah, petani tidak akan berkembang. 


Harapan tersebut sebenarnya telah dilakukan di Jawa Timur. Beberapa UMKM telah mampu melakukan pengolahan industri makanan berbahan baku cokelat, termasuk yang dilakukan Gapoktan Guyub Santoso dengan inovasi Kampoeng Cokelat. Tidak sebatas produksi makanan cokelat, tetapi mengembangkannya dan dikemas dengan apik berupa agrowisata perkebunan yang di dalamnya terdapat wisata kuliner makanan berbahan baku cokelat, seperti mi cokelat, nasi goreng cokelat dan berbagai jajanan cokelat lainnya. Masih ada UMKM lain yang melakukan usaha membuat olahan makanan cokelat di Jawa Timur, yaitu Koperasi Puslitkoka di Jember; Gapoktan Tunggal Jaya di Trenggalek; Kelompok Tani di Kediri serta Home Industri Ibu Farida di Sidoarjo.*Y-tm

Author By : Rokhma - PETANI DIMINTA GENJOT PRODUKSI KAKAO DI INDONESIA - 25 May 2016