Image

KADISBUN INGIN WARUNG COKLAT CEPAT DIREALISASIKAN

20 Feb 2017  |   Berita   |   131 views

Pengembangan usaha Adpico (Adi Putri Chocolate) dalam memproduksi dan menjual bubuk cokelat murni, bubuk cokelat three in one, permen cokelat rasa mild, mete, dan dark, serta opak gambir rasa cokelat sudah menunjukkan peningkatan. Usaha yang dikelola Kelompok Wanita Tani (KWT) ‘Adi Putri’ di Desa Panjer, Kec. Plosoklaten, Kab. Kediri itu juga sudah mampu meningkatkan kapasitas produksi dari semula 5-10 kg bubuk menjadi hampir 50 kg bubuk cokelat per bulan.

Selain fokus menangani produk dengan brand Adpico, sebenarnya KWT Adi Putri masih bisa mengembangkan usaha lewat penjualan lemak dan bubuk kakao mentah. Bahan-bahan itu sangat dibutuhkan pasar untuk campuran kopi, kue, dan lemak (minyak kakao) bisa untuk campuran bahan kosmetik. Diversifikasi usaha untuk menyiasati optimalisasi alat-alat pengolahan biji kakao yang mereka miliki.

“Alat pengempa kami sudah ada, tetapi modal untuk belanja bahan baku belum siap, karena saat ini fokus pada pemasaran produk-produk Adpico dan renovasi tempat produksi kami agar lebih representatif,” ujar Sonah, salah satu motor usaha Adpico saat dikunjungi Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur, Ir. Moch. Samsul Arifien, MMA.

Usaha pengolahan cokelat di Desa Panjer ini murni ditangani ibu-ibu, mulai dari pembelian bahan baku, sortasi biji kakao, penyangraian, pengempaan, pembubukan, pengemasan, pemasaran, sampai urusan administrasi keuangan. Bahkan pengoperasian alat produksi sampai perawatannya juga mereka lakukan sendiri. Kadisbun Jatim yang meninjau langsung ke tempat produksi Adpico tak segan memberikan pujian atas kegigihan dan kekompakan ibu-ibu yang tergabung di KWT Adi Putri dalam mengembangkan usaha pengolahan cokelat di Kediri.

Hanya saja ruang produksi untuk pengolahan cokelat dinilai kurang memadai dan memenuhi unsur perlakuan standar terhadap produk makanan. Ruang itu terlalu sempit, pengap, dan kurang steril. Untuk itu, Kadisbun mendorong agar dilakukan renovasi tempat usaha Adpico agar lebih representatif dan produk-produk yang dihasilkan juga menjadi higienis.

“Cokelat adalah makanan istimewa, jadi kita juga harus memperlakukan secara istimewa. Produk makanan itu untuk dikonsumsi jadi harus nikmat dan higienis. Untuk itu saya berharap tempat ini bisa direnovasi agar ruang produksi dan etalasenya menjadi lebih representatif dan higienis,” tegas Kadisbun.

Di hadapan anggota KWT Adi Putri, Kadisbun juga berharap setelah Blitar memiliki Kampoeng Coklatnya dan Trenggalek membuka Rumah Coklat, maka Kediri harus bisa segera memiliki Warung Coklat. Kehadiran Warung Coklat akan berdampak positif bagi KWT Adi Putri, masyarakat sekitar, dan tentu petani kakao di Kediri.

“Kami berharap tamu-tamu di Kediri bisa dibawa ke Warung Coklat ini sehingga keberadaannya makin dikenal luas oleh masyarakat. Pasar produk olahan cokelat di Kediri juga potensial, tidak kalah dengan di Blitar. Apalagi pariwisata di Kediri juga berkembang baik, sehingga bisa menjadi pasar yang baik. Untuk itu Dinas Perkebunan Jatim siap mendukung realisasi Warung Coklat ini,” papar Kadisbun.

Di sela dialog dan mencicipi cokelat Adpico, Kadisbun Jatim berpesan agar pengelola usaha Adpico tidak berhenti untuk belajar dan mau memperbaiki diri demi kemajuan mereka di masa depan. Rintisan ini bisa menjadi tonggak kebangkitan usaha cokelat di Kediri, yang diharapkan mampu memotivasi kelompok-kelompok tani kakao lain di Kediri untuk mengembangkan usaha pengolahan aneka makanan bergizi dengan bahan baku cokelat.

Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Kediri, Ir. Widodo Imam Santoso, MAB, menyatakan mereka banyak belajar dan terinspirasi oleh kehadiran Kampoeng Coklat di Blitar. Ia yakin Kediri bisa memiliki usaha pengembangan cokelat meski dengan konsep yang berbeda. Warung Coklat yang dirintis Sonah dan teman-temannya diharapkan mampu tumbuh lebih besar lagi dengan dukungan Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur dan Pemerintah Kabupaten Kediri.

Kami akan terus berbenah dan lebih aktif lagi mendukung KWT Adi Putri unutk mengikuti pameran-pameran di level lebih tinggi. Inovasi dan ide-ide kreatif akan terus dilakukan agar produk Adpico bisa semakin bersaing di pasar,” ujar Widodo. Hal senada juga diungkapkan Sonah yang ingin pasar Adpico nantinya tidak hanya berkutat di Kediri, tetapi juga bisa dikenal sampai luar Kediri dan luar Jawa Timur. Apalagi nanti saat Disbun Jatim benar-benar mendukungnya untuk mewujudkan Warung Coklat.*

Author By : Rokhma - KADISBUN INGIN WARUNG COKLAT CEPAT DIREALISASIKAN - 20 Feb 2017