Image

Pilih Revitalisasi, Gubernur Soekarwo Tolak Dirikan Pabrik gula

07 Jul 2011  |   Berita   |   54 views

Keinginan Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) PT Perkebunan Nusantara XI untuk mendirikan pabrik gula baru di Jatim, ternyata ditentang oleh Gubernur Jatim, Dr. H Soekarwo. Alasannya Pemprov lebih condong untuk melakukan revitalisasi 31 pabrik gula yang ada.

Menurut Gubernur Soekarwo, pembangunan pabrik gula baru itu tidak sejalan dengan program Pemprov dan bisa mengancam proses revitalisasi yang saat ini tengah dilakukan oleh Pemprov Jatim terhadap 31 pabrik tebu. Selain itu, Gubernur Soekarwo juga tetap memegang komitmen untuk melakukan revitalisasi daripada membuat pabrik baru. Karena program tersebut merupakan komitmen bersama antara petani dan PTPN yang sudah tertuang dalam Memorandum of Understanding (MOU).

Pembangunan pabrik gula baru tidak sejalan dengan Pemprov, sebab kita ingin melakukan revitaslisasi pabrik gula yang sudah ada untuk meningkatkan produksi gula. Alasan lain yang dikemukakan oleh Pakde Karwo, karena Pemprov khawatir pembangunan pabrik gula baru berpotensi dimanfaatkan oleh importir gula rafinasi sehingga dapat mengancam kelangsungan petani tebu di Jatim. Namun pihaknya akan tetap melakukan kajian jika ada pihak atau investor yang berniat mendirikan pabrik gula di Jatim

Kalau memang ada pabrik gula baru di Jatim, tetap harus disinkronkan agar tidak kontradiktif. Kami akan melakukan pengkajian ulang dan berkoordinasi dengan pemerintah pusat. Ditemui di tempat terpisah, Ketua APTRI PT Perkebunan Nusantara XI, Arum Sabil menjelaskan pabrik gula baru itu rencananya akan didirikan di Kabupaten Lamongan, Kabupaten Blitar, dan Kabupaten Probolinggo. Ia juga membantah akan menolak pembangunan pabrik gula baru, namun tetap akan melakukan kajian lebih mendalam agar jangan sampai pabrik itu malah mengganggu program revitalisasi yang saat ini dilakukan oleh Pemprov jatim. Ia mengungkapkan bahwa pembangunan pabrik gula baru itu hanya kedok utnuk mempermudah pengolahan gula mentah impor.

Pendirian PG baru sangat kami dukung, namun berdasarkan hasil investigasi ternyata ada temuan tidak bagus. Arum menjelaskan indikasi ketidakbenaran atas pendirian PG baru yang akan berlokasi di Kabupaten Lamongan, Blitar dan Probolinggo itu terkait telah diberikannya perijinan untuk melakukan impor bahan baku gula mentah untuk memproduksi gula selama proses penyiapan lahan tebu belum mencukupi kapasitas produksi yang ada. Seperti diketahui, di Jatim berdiri 31 pabrik gula dengan total kapasitas sekitar 90.430 TCD. Hasil produksi gula Jawa Timur menyumbangkan 46,6% dari produksi gula nasional. (Bhirawa)

Author By : Yasint - Pilih Revitalisasi, Gubernur Soekarwo Tolak Dirikan Pabrik gula - 07 Jul 2011