Image

Tomcat (Paederus fasciatus) si Predator Hama

16 Nov 2020  |   Artikel   |   10769 views

Beberapa waktu yang lalu, publik dihebohkan oleh serangan tomcat pada manusia. Gigitan tomcat menyebabkan iritasi jika bersentuhan dengan kulit manusia. Sebenarnya tomcat tidaklah menggigit, akan tetapi kandungan pederin dalam darah merekalah yang bersifat sebagai racun. Pederin ini dapat menyebabkan iritasi yang serius, dimana kulit terlihat seperti terbakar.

Tomcat banyak ditemui di lahan persawahan, perkebunan dan semak-semak. Hewan ini sebenarnya merupakan predator bagi banyak hama pada tanaman budidaya, sehingga merupakan hewan yang menguntungkan bagi petani. Beberapa hama yang dimangsa oleh tomcat diantaranya wereng, ulat (Helicoverpa armigera) (Megui, S.R, 2017), wereng batang coklat, ngengat, dan telur penggerek batang padi (Wardani, K.R., 2020).

Tomcat atau lebih dikenal sebagai senyum kanai atau semut kayap termasuk dalam ordo Coleoptera famili Staphylinidae. Kumbang berukuran panjang 7-10 mm dan lebar 0,5 mm. Tubuhnya ramping dengan ujung bagian perut (abdomen) meruncing, dada (thoraks) dan perut bagian atas berwarna merah muda hingga tua,serta kepala, sayap depan (elitra)dan ujung perut (dua ruas terakhir) berwarna hitam. Sayap depannya pendek, berwarna biru atau hijau metalik bila dilihat dengan kaca pembesar. Sayap depan yang keras menutupi sayap belakang dan tiga ruas perut pertama. Sayap belakang digunakan untuk terbang. Meskipun dapat terbang, tomcat lebih senang berlari dengan gesit. (Arifin, M. 2012)

Klasifikasi tomcat sebagai berikut :
Kerajaan : Animalia
Pilum   ?: Arthropoda
Kelas   ?: Insecta
Ordo   ? : Coleoptera
Famili      : Staphyinidae
Genus     : Paederus
Spesies   : Paederus fuscipes (Megumi, S.R., 2017)

Telur diletakkan secara tunggal dihabitat lembab daerah pertanian. Larva melewati dua instar sebelum menjadi pupa. Larva memakan ganggang, serangga kecil dan tumbuhan yang membusuk dan hewan yang ditemukan di habitat ini. Setelah dewasa, kumbang keluar dari dalam tanah kemudian hidup pada tajuk tanaman untuk mencari mangsa yang umumnya adalah serangga hama. Perkembangan dari telur menjadi dewasa berlangsung 13-19 hari (Singh dan Ali 2007 dalam Wardani, K.R., 2020). Stadium telur, larva, prapupa, dan pupa masing-masing berlangsung 4,0; 9,2; 1,0; dan 3,8 hari. Kumbang aktif pada siang hari dan tertarik cahaya pada malam hari. Lama hidup serangga betina 113,8 hari dan serangga jantan 109,2 hari. Seekor kumbang betina mampu menghasilkan telur 106 butir selama hidupnya. Tingkat penetasan telur 90,2% dan tingkat perkembangan menjadi dewasa 77,6%. Kemampuan kumbang memangsa wereng batang coklat rata-rata 7,3; 7,5; 4,2; 3,2; dan 2,3 ekor masingmasing untuk instar 1, 2, 3, 4, dan 5 (Hadi, 2012 dalam Arifin, M., 2012). Kemampuan kumbang memangsa wereng hijau berkisar antara 1,8–2,4 ekor/3 jam (Sarana, 1998 Arifin, M., 2012). Kelompok burung merupakan predator bagi larva dan kumbang tomcat. 

Dalam ekosistem pertanian, tomcat adalah predator generalis, yaitu memiliki berbagai macam mangsa terutama yang bersifat hama. Tomcat mempunyai peran penting dalam ekosistem pertanian. Perubahan iklim, perubahan fungsi lahan persawahan menjadi pemukiman, peningkatan populasi kumbang menjelang berakhirnya musim hujan, panen secara serempak merupakan penyebab terjadinya eksplosi tomcat sehingga beralih mengganggu manusia. Untuk itu, ekosistem tomcat harus dilestarikan diantaranya dengan tidak mengubah fungsi lahan persawahan maupun pembangunan pemukiman didekat area persawahan.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Arifin, M., 2012, Pengelolaan Kumbang Tomcat Sebagai Predator Hama Tanaman Dan Penular Penyakit Dermatitis, Jurnal Pengembangan Inovasi Pertanian, BBP
  2. Megumi, S.R., 2017, Tomcat Serangga Predator Penakluk Hama Tanaman Padi, https://www.greeners.co/flora-fauna/tomcat-serangga-predator-penakhluk-hama-tanaman-padi/diakses pada tanggal 2 November 2020
  3. Wardani, K.R., 2020, Pengelolaan Kumbang Tomcat (Paederus Fuscipes) Sebagai Predator Hama Tanaman, https://bulelengkab.go.id/detail/artikel/pengelolaan-kumbang-tomcat-paederus-fuscipes-sebagai-predat..., diakses pada tanggal 2 November 2020

Author By : Hanik Sulistyawati, SP. - Tomcat (Paederus fasciatus) si Predator Hama - 16 Nov 2020