Image

Disbun Target Produksi Kakao Capai 30 Ribu Ton

09 May 2012  |   Berita   |   59 views

Jika pada 2011 lalu produksi kakao cukup rendah, yakni 24 ribu ton. Tahun ini, Dinas Perkebunan Jatim menargetkan produksi kakao naik mencapai 30 ribu ton. Hal itu didukung oleh kondisi cuaca yang kian membaik dan serta intensifikasi lahan kakao yang hingga kini terus dilakukan.
Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jatim, Ir Moch Samsul Arifien MMA  mengatakan, peningkatan produksi tahun ini juga didukung oleh beberapa faktor lain. Misalnya, antisipasi petani  yang tak ingin kegagalan 2011 terulang, salah satunya dengan pemberian pupuk organik yang mampu menahan kelembaban tanah, sehingga produksi bisa lebih optimal.
Selain itu, meningkatnya produksi kali ini juga merupakan hasil dari budidaya kakao di pesisir Selatan Jatim dua tahun silam. “Banyak kakao yang kami tanam dua tahun lalu, kini mulai berbuah sehingga turut menyumbang peningkatan produksi tahun ini,” ujarnya. Soal harga jual pun, kakao masih cukup tinggi, yakni sekitar Rp 19 ribu perkilogram.
Samsul pun menuturkan, meningkatnya produksi ternyata juga membuka peluang naiknya jumlah ekspor. Pihaknya pun menargetkan terus peningkatan produksi, karena peluang ekspor ke pasar Eropa ini masih cukup besar. "Pasar kakao cukup besar dan kalau petani bisa menghasilkan lebih, pasti bisa laku," katanya. Potensi itulah yang kini terus dibidiknya dalam jangka mininal lima tahun mendatang.
Dari hasil intensifikasi pengembangan lahan kebun kakao di Pantai Selatan Jawa Timur seluas 5.000 hektar di 2011, tahun ini akan ditambah lagi seluas 5.025 hektar. Pengembangan akan dilakukan di Kabupaten Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Blitar, Malang, Lumajang, dan Banyuwangi.
Pengembangan kakao di pesisir selatan Jatim ini dilakukan guna meningkatkan hasil produki kakao Jatim yang sempat mengalami penurunan. Selama ini, hasil produksi kakao dunia mencapai 2,5 juta ton. Dari jumlah itu, 1,2 juta ton dihasilkan negara Pantai Gading, 650 ribu ton dihasilkan Ghana, dan Indonesia diurutan ketiga dengan 550 ribu ton. Kabarnya, di akhir 2011 lalu, roduksi kakao Indonesia meningkat hingga 700 ribu ton sehingga peringkat dari tiga naik ke dua menggeser Ghana.
Dari hasil kakao Indonesia, mayoritas banyak dihasilkan dari daerah Sulawesi dan Sumatera. Di Jawa produksi tertinggi dari Jatim. Ini karena di Jateng gagal mengembangkan kakao, seperti di Gunung Kidul dan di Jabar tak mengembangkan kakao. Dengan masih minimnya potensi kakao di Jawa, tambah Samsul, maka target pengembangan di wilayah Pantai Selatan Jatim ini masih cukup potensial, karena tersedia lahan cukup luas yang memenuhi persyaratan agroklimat tanaman kakao. (afr/Diskominfo Jatim)

Author By : Yasint - Disbun Target Produksi Kakao Capai 30 Ribu Ton - 09 May 2012