Image

Pendampingan Pengembangan Tebu Melalui Rekruitmen TKP dan PLP-TKP

16 May 2012  |   Agenda   |   81 views

Saat ini areal tanaman tebu di Indonesia mencapai 442 ribu hektar, dengan kontribusi utama Jawa Timur (43,29 %), Jawa Tengah (10,07 %), Jawa Barat (5,8 %) dan Lampung (25,71 %). Areal tertinggi dicapai pada tahun 1996 seluas 446 ribu hektar, terus stagnan pada kisaran 340 ribu hektar atau mengalami penurunan rata-rata 2 % per tahun. Namun sejak tahun 2004, areal tebu mulai naik kembali, setelah dilakukan beberapa regulasi dan kebijakan yang menguntungkan petani. 
Kepala Dinas Perkebunan (disbun) Jatim Ir. Moch Samsul Arifien, MMA, mengatakan, untuk mengantisipasi hal-hal tersebut dan dalam rangka mensukseskan program swasembada gula nasional, maka pada tahun 2012 Kementerian Pertanian mengalokasikan anggaran untuk melakukan Rekrutmen Tenaga Kontrak Pendamping (TKP) dan Pembantu Lapang Petugas Tenaga Kontrak Pendamping (PLP-TKP). “TKP berfungsi membantu Kepala Dinas Perkebunan di Provinsi dan Kabupaten/Kota untuk melakukan pendampingan tugas teknis dan administrasi penyelenggaraan kegiatan pengembangan tebu di wilayah kerjanya, sedangkan PLP-TKP bertugas membantu TKP dalam melakukan pendampingan tugas teknis dan administrasi penyelenggaraan pada kegiatan pengembangan tebu”, jelasnya.
Lebih lanjut, Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur, mengatakan bahwa untuk membekali petugas TKP dan PLP-TKP dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, terlebih dahulu dilakukan pelatihan pembekalan, kerjasama antara Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur dengan  Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan Malang. “Pelatihan TKP selama 7 hari, mulai tanggal 22 s/d 28 April 2012, sedangkan PLP-TKP selama 5 hari, mulai tanggal 22 s/d 26 April 2012”, jelasnya.
“Dalam melaksanakan fungsinya, TKP dan PLP-TKP setiap hari kerja melaksanakan kegiatan harian berupa koordinasi dengan Instansi terkait maupun pembinaan dan monitoring kepada petani tebu. Secara sederhana tugas pokok dan fungsi TKP dan PLP-TKP, dapat dipahami dengan Filosofi  TKP-SIGULA’, jelas Kepala Dinas Perkebunan Jawa Timur, yang dilanjutkan, bahwa “yang dimaksud dari filosofi TKP-SIGULA tersebut adalah sebagai berikut” : 

T (TEBU) : Tenagaku dibutuhkan untuk inovasi pengembangan tebu. Mengandung filosofi “on farm”, maka keberadaan TKP dan PLP-TKP, diharapkan dapat memberikan manfaat bagi industri gula di Jawa Timur di bidang on farm, antara lain : lebih berkembangannya tanaman tebu, pelaksanaan budidaya yang lebih baik dan peningkatan produktivitas tebu. Implementasinya setiap hari Senin, TKP dan PLP-TKP melaksanakan monitoring dan kunjungan lapang ke kebun petani dan lokasi kegiatan terkait komoditi tebu yang dilaksanakan oleh Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur, baik dari anggaran APBN maupun APBD
K :  Kelompoktani; Koperasi dan Asosiasi. Mengandung filosofi “kelembagaan”. Keberadaan TKP dan PLP-TKP, diharapkan dapat menumbuh kembangkan kelembagaan petani tebu yang merupakan instrumen penting untuk keberhasilan industri gula di Jawa Timur. Implementasinya setiap hari Selasa, TKP dan PLP-TKP melaksanakan pembinaan, supervisi, monitoring ke KPTR atau Kelompok Tani
P : Pendampingan Pabrik Gula. Mengandung filosofi “off farm”.   Keberadaan TKP dan PLP-TKP, diharapkan dapat memberikan manfaat bagi industri gula di Jawa Timur pada bidang off farm, antara meningkatnya rendemen gula, lebih efisiennya pabrik gula serta dapat meningkatnya produktivitas gula. Implementasinya setiap Hari Rabu, TKP dan PLP-TKP melaksanakan koordinasi dengan Pabrik Gula
SI : Sinkronisasi, Komunikasi dan Koordinasi. Mengandung filosofi “kebersamaan”. Bahwa keberhasilan industri gula merupakan tugas bersama yang harus disukseskan bersama- sama oleh pemangku kepentingan maupun pelaku usaha. TKP dan PLP-TKP diharapkan dapat berperan dengan baik, dalam rangka kebersamaan ini. Implemetasinya setiap hari Kamis, TKP dan PLP-TKP melaksanakan koordinasi dengan Dinas Fungsi Perkebunan di Kabupaten/Kota/Kecamatan dan Instansi terkait
GULA : Gunakan untuk Laporan. Bermakna “Informasi”. Pada era sekarang informasi merupakan kebutuhan utama untuk keberhasilan suatu kegiatan ataupun agribisnsis. Pelaporan merupakan salah satu fungsi dari informasi. Sebagai implemetasi setiap hari Jum’at agar TKP dan PLP-TKP membuat laporan pelaksanaan kegiatan mingguan melalui IT.   

Menurut Kepala Bidang Usaha Tani Dinas Perkebunan (disbun) Jatim Ir. M. Ilyas, MMA, bahwa Output yang diharapkan dari hasil pelatihan adalah terciptanya petugas TKP dan PLP-TKP yang berpengatahuan tentang seluk beluk tanaman tebu dan mampu menularkan kepada petani.
 “Setelah mendapatkan pelatihan dan mendapatkan Surat Keputusan (SK) penempatan dari Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur, maka dilakukan pelepasan kepada para petugas TKP dan PLP-TKP, untuk melaksanakan tugas di wilayah kerja masing-masing di seluruh Kabupaten/Kota se Jawa Timur yang berkembang tanaman tebu, dan untuk lebih mempertegas tata hubungan kerja antara petuas TKP dan PLP-TKP dengan para petugas Mantri Perkebunan (Manbun) atau petugas perkebunan di kecamatan, telah dilakukan pemebekalan teknis pada tanggal 4 Mei 2012 di Surabaya’, jelas M. Ilyas.

Author By : Yasint - Pendampingan Pengembangan Tebu Melalui Rekruitmen TKP dan PLP-TKP - 16 May 2012