Image

Hasil Taksasi, Produksi Gula Jatim 2012 Capai 1.341.000 Ton

29 May 2012  |   Berita   |   88 views

Dari proses taksasi (perkiraan) yang dilakukan pada Maret lalu, diketahui hasil produksi gula Jatim dapat mencapai 1.341.000 ton. Jumlah itu dapat diperoleh dari areal tanam tebu sekitar 200 ribu hektar. Taksasi itu lebih besar dari hasil produksi gula 2011 yakni 1.051.000 ton, 2010 sebesar 1.079.000 ton, dan 2009 1.014.000 ton.
Kepala Dinas Perkebunan Jatim, Ir Moch Samsul Arifien MMA menjelaskan, untuk bisa mencapai produksi sesuai taksasi itu, maka rendemen (perbandingan kadar gula terhadap berat tebu giling) harus bisa mencapai rata-rata 7,8 persen. Bahkan, Gubernur Soekarwo menargetkan rendemen bisa mencapai 8 persen.
Dari proses taksasi, kata Samsul, biasanya terjadi penurunan hasil produksi. Seperti di 2011, dengan taksasi 1.225.000 ton, hanya dapat teralisasi 1.051.000 ton saja. “Taksasi sekitar 1,3 juta ton itu adalah nilai pesimistis dari hasil produksi gula Jatim 2012. Untuk nilai optimistisnya 1,2 juta ton,” ujar Samsul.
Menurut dia, adanya nilai optimistis itu merupakan rasio taksasi sesuai kondisi produksi dan produktivitas tebu di Jatim. Selain itu, kondisi pabrik gula juga berpengaruh besar terhadap perolehan produksi gula, karena terkait dengan rendemen. Walau demikian, lanjut Samsul, pihaknya tetap mengupayakan target taksasi itu tetap dapat tercapai.
Di 2011, Jatim telah menyumbang sekitar 47 persen dari stok gula nasional. Dari total kebutuhan gula nasional sebesar 2,2 juta ton, Jatim mampu mensuplai sebesar 1.051.000 ton. Hasil produksi itu diperoleh dari areal tanam tebu seluas 192 ribu hektar. Sehingga, untuk dapat mencapai 1,3 juta ton gula tahun ini, maka luas areal tanam harus ditingkatkan jadi 200 ribu hektar atau ditambah 8.000 hektar lagi.
Pada 2014 mendatang, Jawa Timur juga menarget produksi gula mampu mencapai 1,6 juta ton. Untuk memenuhinya, kata dia, Jatim perlu menambah luas areal tanam. Jika selama ini ada 192 ribu hektar, maka kini perlu perluasan hingga menjadi 225 ribu hektar, sehingga kurang 32 ribu hektar.
Untuk mengolah lahan baru itu, mulai tahun ini Dinas Perkebunan Jatim mengupayakan perluasan di wilayah Madura (Sampang dan Bangkalan) serta Tuban, Bojonegoro, dan Lamongan. Untuk mempercepat proses penggarapan lahan baru, Disbun akan menghibahkan sembilan unit traktor besar dari dana APBN.
Ia menuturkan, satu unit traktor seharga Rp 600 juta. Satu unit mampu mengolah satu hektar lahan perharinya. Dari sembilan unit traktor itu akan dihibahkan satu unit untuk Kab Bangkalan. Untuk Sampang, Lamongan, Bojonegoro, dan Malang masing masing dua unit. Dalam hibah ini, sementara Tuban tak dapat alokasi. Sedangkan Malang sengaja diberikan hibah walau tak masuk dalam wilayah pengembangan (pantai utara), karena Malang punya areal tanam tebu terbesar yakni 60 persen dari total areal tebu di Jatim. (riz)

Author By : Yasint - Hasil Taksasi, Produksi Gula Jatim 2012 Capai 1.341.000 Ton - 29 May 2012