Image

Produksi Kurang, Impor Cengkeh Butuh 40 Ribu Ton

14 Jun 2012  |   Berita   |   64 views

Produksi rokok yang kian meningkat membuat kebutuhan cengkeh juga meningkat. Dari perhitungan Dinas Perkebunan Jatim, total kebutuhan cengkeh sebesar 120 ribu ton. Namun, hasil produksi cengkeh lokal hanya memenuhi hingga 80 ribu ton. Untuk memenuhi kebutuhan itu, cengkeh impor masih dibutuhkan dengan total sekitar 40 ribu ton.
Kepala Dinas Perkebunan Jatim, Ir Moch Samsul Arifien MMA mengatakan, jika produksi rokok di 2011 mencapai 240 miliar batang pertahun dengan asumsi 1 gram tembakau dan ½ gram cengkeh, maka dibutuhkan 120 ribu ton cengkeh. “Dengan besarnya kebutuhan produksi rokok tersebut, maka kebutuhan cengkeh pun ikut meningkat. Jadi impor cengkeh masih dibutuhkan sekitar 40 ribu ton,” katanya.
Kendati produksi masih terbatas dan ditambah dari impir, kini harga cengkeh saat ini juga cukup tinggi, bahkan bisa mencapai Rp 200 ribu per kg. “Harga yang tinggi juga mamacu petani menanam cengkeh,” katanya.
Guna memenuhi kebutuhan cengkeh, pihaknya pun kini juga mencoba memperluas areal tanam cengkeh di Jatim. Untuk pengembangan seluas 6.000 hektar di wilayah selatan Jatim, yakni di Trenggalek, Tulungagung, dan Blitar. “Dengan memperluas area tanam cengkeh, kami berharap bisa menambah kebutuhan cengkeh nasional dan meminimalisasi kebutuhan dari impor,” ucapnya.
Perlu diketahui, besarnya jumlah produksi tembakau 2011 mencapai 110 ribu ton juga bakal meningkatkan jumlah produksi rokok. Jika tahun lalu, total produksi rokok telah mencapai 240 miliar batang, tahun 2012 ini produksi rokok akan terus meningkat bisa mencapai 260 miliar batang. Artinya, kebutuhan cengkeh pun juga bisa meningkat.
Dari data Dinas Perkebunan Jatim juga tercatat kontribusi cukai rokok Jatim mampu sumbang sebesar 75 persen dari total cukai nasional atau sebesar Rp 45 triliun. Samsul mengatakan, pendapatan dari cukai rokok Jatim itu tertinggi nasional. Jumlah itu diperoleh pembelian pita cukai oleh 1.367 pabrik rokok besar dan kecil.
Dari segi produksi jumlah rokok, ribuan pabrik rokok di Jatim itu memiliki kapasitas 169,9 miliar batang lebih dari total produksi nasional sebanyak 240 miliar di 2011. “Dalam pertembakauan nasional, Jatim mampu berikan kontribusi sebesar 83.404 ton atau sekitar 50-55 persen dari kebutuhan nasional. Artinya, dengan banyaknya jumlah produski tembakau, maka wajar jika kontribusi untuk cukai rokok juga tinggi,” ujarnya.
Dalam pertembakauan nasional, Jatim mampu berikan kontribusi sebesar 83.404 ton atau sekitar 50-55 persen dari kebutuhan nasional. Artinya, dengan banyaknya jumlah produski tembakau, maka wajar jika kontribusi untuk cukai rokok juga tinggi.
Tingginya kontribusi cukai rokok Jatim itu bisa saja meningkat. Pasalnya, Kementerian Keuangan sudah menandatangani Peraturan Menteri Keuangan (Permenkeu) No 167/PMK.011/2011 tentang Tarif Cukai Hasil Tembakau ini mulai berlaku tahun ini. (riz)

Author By : Yasint - Produksi Kurang, Impor Cengkeh Butuh 40 Ribu Ton - 14 Jun 2012