Image

Disbun Bakal Rehab 500 Gudang Tembakau Besuki NA-OOGST

14 Jun 2012  |   Berita   |   63 views

Banyaknya gudang pengering tembakau untuk jenis Besuki Na Oogst (Bes NO) yang mengalami kerusakan, seperti di antaranya sempat terbakar, kini rehabilitasinya menjadi prioritas Pemprov Jatim. Tahun ini, melalui anggaran PAPBD 2012, Dinas Perkebunan Jatim berharap agar rehab sebanyak 500 gudang dapat terealisasi. Tiap gudang berukuran sekitar 5x10 meter dialokasikan anggaran Rp 5 juta, sehingga total yang dibutuhkan Rp 2,5 miliar.
“Animo petani untuk tanam tinggi, namun gudang tembakau Na Oogst banyak yang rusak dan tak layak, sehingga perlu perbaikan. Angaran yang dibutuhkan Rp 2,5 miliar. Mudah-mudahan dewan (DPRD Jatim) menyetujui agar dapat terealisasi tahun ini,” kata Kepala Dinas Perkebunan Jatim, Ir Moch Samsul Arifien MMA.
Menurut dia, perbaikan gudang ini menjadi prioritas, karena Bes NO merupakan jenis tembakau untuk rokok cerutu yang biasa diekspor. Selain itu, Bes NO juga perlu mendapatkan perlakukan khusus, karena dari proses produksi, perawatan, panen, hingga pasca panen cukup rumit.
Untuk perawatan dibutuhkan kesabaran dan ketelatenan yang lebih, yakni saat proses pasca panen. Dalam proses itu, petani  petani harus memilah jenis filler (isi), dekblaad (pembungkus luar), dan omblaad (pembungkus dalam). Dalam proses pasca panen, daun tembakau harus bagus tanpa ada cacat sedikitpun, seperti sobekan daun.
Rumitnya proses tersebut dan citarasa Bes NO yang unik juga membuat harganya tinggi. Untuk harga filler perkilogram harganya mencapai Rp 20 ribu, Omblaad seharga Rp 50 ribu per kilogram, dan dekblaad seharga Rp 70 ribu perkilogram. Saat ini BesNo yang mampu dihasilkan di Jember hanya sekitar 5.500 ton per tahun. Jumlah itu, 3.500 di antaranya dihasilkan oleh kebun rakyat dan 2.000 ton lainnya dihasilkan oleh perusahaan perkebunan besar.
“Dengan proses yang rumit, maka gudang Bes NO harus benar-benar diperbaiki. Terlebih, harga jualnya yang juga cukup tinggi pengembangan produksinya juga akan terus diupayakan,” katanya.
Sebelumnya, Disbun Jatim juga telah membantu sarana dan prasarana. Misalnya, memberikan keranjang plastik untuk menyimpan lembaran daun Bes NO yang telah dipanen, dan bantuan pupuk khusus yakni KS (Kalcsalpheter). Bantuan intensifikasi juga terus dilakukan, berupa kegiatan pembinaan, penyediaan, dan pengawasan benih bermutu, percontohan intensifikasi tembakau, pengolahan teknologi pasca panen, dan revitalisasi tembakau ekspor. Dengan intensifikasi, diharapkan juga mampu meningkatkan nilai tambah bagi petani dari aspek budidaya pasca panen hingga pemasaran.
Semua itu, lanjut dia, dilakukan guna meningkatkan kembali gairah petani untuk mengusahakan tembakau Bes NO, sehingga dapat meningkatkan devisa. “Bantuan itu hanya sebagai rangsangan agar para petani yang menghasilkan Bes NO terbesar mau kembali menanam. Kalau belum bisa meningkatkan hasil produksi, setidaknya tahun ini diupayakan agar tak terjadi penurunan hasil produksi dan berkurangnya areal tanam,” tukasnya. (riz)

Author By : Yasint - Disbun Bakal Rehab 500 Gudang Tembakau Besuki NA-OOGST - 14 Jun 2012