Image

Jatim Bidik Produksi Gula 1,6 Juta Ton di Tahun 2014

14 Jun 2012  |   Berita   |   68 views

Proses produksi gula Jatim selama ini cukup besar guna memenuhi kebutuhan konsumsi gula nasional sebesar 47 persen. Di 2011 lalu, produksi gula nasional sebesar 2,2 juta ton dan Jatim mampu mencapai 1.051.000 ton. Target tiap tahun pun meningkat. Di 2014 mendatang, Dinas Perkebunan Jatim membidik produksi gula mampu mencapai 1,6 juta ton.
Kepala Dinas Perkebunan Jatim, Ir Moch Samsul Arifien MMA menjelaskan, hasil produksi gula 2011 sebesar 1.051.000 ton diperoleh dari areal tanam tebu seluas 192 ribu hektar dan dari produksi tebu 15 juta ton. Untuk bisa mencapai produksi gula 1,6 juta ton, Jatim perlu areal tanam seluas 225 ribu ton dan tebu 20 juta ton.
Artinya, kini Jatim masih perlu perluas lahan tebu hingga 28 ribu hektar agar target produksi gula 2014 dapat tercapai. Untuk memulainya, tahun ini akan diperluas areal tanam tebu baru seluas 8.000 hektar atau total menjadi 205 ribu hektar. Tahun 2013 akan ditambah lagi 10 ribu hektar jadi 215 ribu hektar.
 “Dengan menambah areal tanam tiap tahunnya, maka target perluasan areal hingg 225 ribu hektar di 2014 dapat tercapai. Perluasan diprioritaskan di daerah Tuban, Lamongan, Bojonegoro, Sampang, dan Bangkalan,” kata Samsul.
Untuk mengolah lahan baru itu, mulai tahun ini Dinas Perkebunan Jatim juga menghibahkan sembilan unit traktor besar dari dana APBD Jatim. Satu unit traktor seharga Rp 600 juta. Satu unit mampu mengolah satu hektar lahan perharinya. Dari sembilan unit traktor itu akan dihibahkan satu unit untuk Kab Bangkalan. Untuk Sampang, Lamongan, Bojonegoro, dan Malang masing masing dua unit. Dalam hibah ini, sementara Tuban tak dapat alokasi. Sedangkan Malang sengaja diberikan hibah walau tak masuk dalam wilayah pengembangan (pantai utara), karena Malang punya areal tanam tebu terbesar yakni 24 persen dari total areal tebu di Jatim
Dari taksasi (perkiraan) yang dilakukan pada Maret lalu, diketahui hasil produksi gula Jatim tahun ini dapat mencapai 1.341.000 ton. Jumlah itu dapat diperoleh dari areal tanam tebu sekitar 205 ribu hektar. Taksasi itu lebih besar dari hasil produksi gula 2011 yakni 1.051.000 ton, 2010 sebesar 1.079.000 ton, dan 2009 1.014.000 ton.
Menurut dia, untuk bisa mencapai produksi sesuai taksasi itu, maka rendemen (perbandingan kadar gula terhadap berat tebu giling) harus bisa mencapai rata-rata 7,8 persen. Bahkan, Gubernur Soekarwo menargetkan rendemen bisa mencapai 8 persen.
Dari proses taksasi, kata Samsul, biasanya terjadi penurunan hasil produksi. Seperti di 2011, dengan taksasi 1.225.000 ton, hanya dapat teralisasi 1.051.000 ton saja. “Taksasi sekitar 1,3 juta ton itu adalah nilai pesimistis dari hasil produksi gula Jatim 2012. Untuk nilai optimistisnya 1,2 juta ton,” ujar Samsul.
Menurut dia, adanya nilai optimistis itu merupakan rasio taksasi sesuai kondisi produksi dan produkstivitas tebu di Jatim. Selian itu, kondisi pabrik gula juga berpengaruh besar terhadap perolehan produksi gula, karena terkait dengan rendemen. Walau demikian, lanjut Samsul, pihaknya tetap mengupayakan target taksasi itu tetap dapat tercapai. (riz)

Author By : Yasint - Jatim Bidik Produksi Gula 1,6 Juta Ton di Tahun 2014 - 14 Jun 2012