Image

Pembangunan PG di Lamongan Masih Terkendala Lahan

20 Jun 2012  |   Berita   |   90 views

Rencana PT Kebun Tebu Mas (KTM) untuk mendirikan pabrik gula (PG) baru di Kab Lamongan hingga kini masih terkendala pembebasan lahan. Dari target yang diharapkan pembebasan lahan rampung di awal 2012, hingga memasuki pertengahan tahun ini belum ada kepastian.
Kepala Dinas Perkebunan Jatim, Ir Moch Samsul Arifien MMA mengatakan, banyak persiapan yang telah dilakukan pihak KTM, termasuk penyediaan alat untuk PG yang telah siap sejak Februari lalu. Namun, masih rumitnya proses pembebasan lahan milik warga di Desa Kedungsoko, Kecamatan Mantup, Kab Lamongan membuat pembangunan pun terhambat.
“Sejak awal 2012 lalu, Pak Gubernur sudah meminta pada Pak Bupati Lamongan untuk membantu proses pembebasan lahan, tapi hingga pertengahan 2012 ini masih belum tuntas dan masih banyak lahan yang kini belum dibebaskan,” kata Samsul.
Sebelumnya, KTM telah mendapatkan restu dari Gubernur Jatim untuk membangun PG baru yang berlokasi di Kecamatan Mantup tersebut. Pembangunan yang diagendakan mulai awal 2012 lalu belum dapat direalisasikan. “Prinsipnya gubernur menyetujui KTM dirikan PG di Lamongan,” ujarnya.
Samsul mengatakan, pembangunan PG milik KTM itu sedianya sudah dijadualkan peletakan batu pertama pembangunan pada September 2011. Namun, itu tak dapat terealisasi karena adanya persoalan pada proses pembebesan lahan. KTM akan membangun PG diareal seluas 100 hektar. Dari total lahan yang ditargetkan, kini sekitar 55 hektar saja yang terselesaikan. Sisanya, masih dalam tahap negosiasi.
Dari informasi Badan Lingkungan Hidup Lamongan, KTM juga telah menggelar konsultasi analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal) tentang pembangunan PG pada pertengahan September lalu. Studi Amdal itu menganalisa dampak potensial yang diperkirakan akan timbul antara lain oleh adanya asap dan debu, gangguan kesehatan masyarakat, kemacetan lalu lintas, kerusakan jalan, dan  terjadinya kebakaran. Termasuk bertambahnya volume sampah, peningkatan kebisingan, penurunan kualitas udara, timbulnya limbah padat atau cair, dan bau.
Berdirinya PG baru di Lamongan tersebut kerap diharapkan mampu menjawab permintaan pasar terhadap gula yang semakin tinggi, menurunkan angka pengangguran, serta menciptakan peluang usaha dan bisnis, juga meningkatkan PAD dan sektor perindustrian. Rencananya, PG milik KTM ini memiliki kapasitas produksi 10 ribu Ton Cain Day (TCD/ton per hari).
KTM merupakan salah satu investor yang siap masuk dan mendirikan PG baru di Jatim. Selain itu terdapat pula PT Gula di Kabupaten Mojokerto, PT Permata Tene di Kabupaten Probolinggo, PT Kencana Gula Manis di Kabupaten Blitar, dan PT RNI di Kab Malang wilayah Selatan.
Dari kelima investor yang ingin dirikan PG itu, kini hanya KTM yang paling agresif, karena telah presentasi pada Bupati Lamongan dan miliki beberapa surat kelengkapan izin, dan kini telah membuat dokumen Amdal. Dengan begitu, maka langkah KTM untuk bisa membangun PG di Lamongan kian mendekati kenyataan. (riz)
-------

Author By : Yasint - Pembangunan PG di Lamongan Masih Terkendala Lahan - 20 Jun 2012