Image

PTPN XI Optimis Produksi Gula Premium Capai 5.500 Ton

20 Jun 2012  |   Berita   |   69 views

Selama 2011 lalu, produksi gula premium dengan merk Gupalas (gula pasir sebelas) yang diproduksi PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XI dari pabrik gula (PG) Semboro mampu menghasilkan sebanyak 4.200 ton. Tahun ini produksi ditargetkan meningkat dan pihak PTPN XI optimistis mampu mencapai 5.500 ton.
General Manager Marketing PTPN XI, Adig Suwandi mengatakan, melihat respons pasar yang sangat positif, pihaknya optimis mampu merebut simpati konsumen. Menurut dia, gula kategori premium itu sudah setara semi-rafinasi, karena proses produksinya menggunakan teknologi remelt karbonatasi.
Untuk lebih meningkatkan penjualan hingga target 5.500 ton pada 2012 itu dapat tercapai, PTPN XI juga mulai mengembangkan pemasaran Gulapas di ritel modern, seperti Carrefour. “Sebagai pendatang baru dalam penjualan gula premium di pasar retail modern, kami yakin dapat bersaing dengan merk lain,” katanya.
Saat ini, produk Gupalas telah mendapatkan respons positif dari pasar sejak dirilis pada pertengahan 2011 lalu. Hingga kini, Gupalas sudah laku terjual sebanyak 2.500 ton. Hingga permulaan musim giling Juni 2012 ini ditargetkan terjual 5.000 ton. Tak tanggung-tanggung, tahun 2013 mendatang, penjualan ditargetkan mampu mencapai 7.500 ton.
“Kami optimistis produk ini bisa semakin diterima pasar. Terlebih Gulapas kini bisa masuk pasar ritel modern dan sejumlah supermarket.” kata Adig. Tak hanya menjualke ritel modern, PTPN XI juga memperkenalkan produk tersebut secara lebih agresif melalui pameran-pameran.
Menurut dia, peluang pasar di segmen gula premium masih sangat besar, meski hampir semua pabrik gula juga bermain di segmen tersebut. Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diikuti dengan peningkatan jumlah kelas menengah yang signifikan, kata dia, juga membuat permintaan gula premium berkualitas tinggi juga meningkat.
Konsumen menengah ke atas tidak terlalu terpengaruh dengan harga karena lebih mementingkan mutu, higienitas, dan kemudahan mendapatkan produk. Berbeda dengan gula ritel yang memakai teknologi sulfitasi, Gupalas sudah diproses dengan teknologi remelt karbonatasi. Sehingga, gula akan menjadi lebih putih dengan mutu dan higienitas yang lebih terjamin.
Ia menuturkan, Gupalas juga diolah tanpa belerang untuk proses pemutihannya, jadi lebih bagus untuk kesehatan. Selling point semacam ini, lanjut Adig, perlu diedukasikan ke pasar, karena kualitas gula juga akan sangat menentukan kesehatan masyarakat.
Berbeda dengan produksi gula pada umumnya, gupalas dikemas dalam bentuk kemasan khusus berukuran 1 kilogram. Harga gula Gupalas memang sedikit lebih mahal dibandingkan gula biasa. Jika harga rata-rata gula biasa Rp 9.000-Rp 9.500 per kg, gupalas ini dibanderol lebih mahal sebesar Rp 10.875 per kg.
Menurutnya, produksi Gupalas ini untuk melayani segmen pasar kelas menengah. Selain mendapatkan kode MD dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI, gupalas ini juga telah memperoleh sertifikat Halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).  “Ini satu-satunya gula premium yang memperoleh sertifikat halal MUI,” ujarnya. (riz)

Author By : Yasint - PTPN XI Optimis Produksi Gula Premium Capai 5.500 Ton - 20 Jun 2012