Image

Top Ten Rendemen Nasional Sembilan dicapai Jawa Timur (Pers Release 10-2-2014)

10 Feb 2014  |   Berita   |   54 views

                Bertempat di Kantor Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur tanggal 10 Pebruari 2014 diselenggarakan pers release oleh Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur Ir. Moch. Samsul Arifien, MMA. dan diikuti oleh berbagai awak media cetak dan elektronik. Berbagai keberhasilan program perkebunan terutama budidaya tebu kembali ditegaskan oleh Kadisbun, di antaranya capaian areal tebu terluas sepanjang sejarah dan bongkar ratoon melebihi target. Satu hal lagi keberhasilan yang baru terungkap adalah top ten rendemen nasional sembilan di antaranya dicapai Provinsi Jawa Timur.

                Sembilan peraih rendemen tertinggi tersebut adalah PG Asembagoes (7,59%); PG Ngadiredjo (7,42%); PG Pesantren Baru (7,30%); PG Krebet Baru (7,29%); PG Gempolkerep (7,16%); PG Pradjekan (7,15%); PG Mojopanggoong (7,12%); PG Tjoekir (7,10%) dan PG Djombang Baru (7,05%). Satu-satunya top ten rendemen di luar Provinsi  Jawa Timur hanyalah PG Cinta Manis dari Lampung dengan rendemen 6,95%.

                Rendemen gula sebagai salah satu indikator baik buruknya industri gula dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik dari on farm maupun off farm. Dari aspek on farm di antaranya adalah varietas tebu yang mengalami degenerasi, keprasan yang berulang-ulang, proses tebang angkut yang tidak optimal dan juga faktor anomali cuaca (hujan). Selain aspek on farm tersebut rendemen juga dipengaruhi oleh aspek off farm berupa inefisiensi di PG yang merupakan akumulasi dari kinerja kurang optimal dari tiga stasiun besar dalam sebuah pabrik yaitu: stasiun pemerahan (gilingan); stasiun pengolahan dan stasiun pembangkit energi.

                Berdasarkan fakta tersebut, selama ini rendemen sering menjadi masalah yang memicu saling ketidakpercayaan para pelaku usaha, khususnya antara petani dan pabrik gula. Untuk mengeliminasi permasalahan tersebut Jawa Timur membentuk Tim Rendemen yang beranggotakan unsur Pemerintah Provinsi, Perguruan Tinggi, Direksi PTPN/PT Gula dan petani tebu. Tim mempunyai tugas jika ada permasalahan dalam penetapan rendemen tebu, tim pelaksana berkewajiban menjembatani petani tebu, mengkomunikasikan segala permasalahan rendemen serta memberikan rekomendasi atas keluhan masalah rendemen. Dengan penyelesaian bersama akan tercapai kemitraan antara petani dan PG sehingga bersinergi bersama.

                Capaian rendemen rata-rata Jawa Timur tahun 2013 yaitu 7,14% memang turun dibanding capaian tahun 2012 sebesar 8,05%. Namun turunnya rendemen ini adalah disebabkan faktor anomali cuaca (hujan), di mana tebu yang sudah masak  kemudian turun hujan, maka tebu menjadi muda kembali, kandungan air tanah kembali diserap akar menuju batang (berakibat kadar sukrosa turun), cuaca mendung juga menghambat fotosintesa di daun tebu yang memproduksi sukrosa. Kondisi ini memaksa petani untuk tetap menebang tebunya, karena PG telah menunggu untuk giling, dan berakibat turunnya rendemen. Dan ternyata walaupun rendemen tahun 2013 turun dibanding tahun 2012, 9 PG di Jawa Timur masih berada di sepuluh besar tertinggi nasional, hanya 1 PG saja di luar Provinsi Jawa Timur. Ini menunjukkan bahwa memang penurunan rendemen terjadi secara nasional dan semakin mempertegas bahwa industri gula di Jawa Timur menjadi tumpuan nasional untuk mencapai swasembada gula. (Tim)

Author By : Rokhma - Top Ten Rendemen Nasional Sembilan dicapai Jawa Timur (Pers Release 10-2-2014) - 10 Feb 2014