Image

KINERJA INDUSTRI GULA JAWA TIMUR

09 Apr 2014  |   Berita   |   64 views

Tebu merupakan salah satu komoditi strategis di Indonesia dengan produk gula yang menjadi salah satu dari 5 target swasembada selain padi, jagung, kedelai dan daging. Sejauh ini perkebunan tebu di Jawa Timur relatif lebih baik dibanding provinsi lain, terutama dari sisi petani binaan BUMN. Performa pabrik gula seperti PTPN X, PTPN XI, PT Rajawali, PT Kebon Agung dan PT Candi Baru, juga lebih bagus dibanding PTPN daerah lain.
PTPN X 
PT Perkebunan Nusantara X (Persero) atau PTPN X mampu mengukuhkan posisinya sebagai pemimpin pasar di industri pergulaan nasional. Di tengah tantangan anomali iklim sepanjang 2013, perseroan tetap mampu membukukan produksi yang cukup tinggi. Luas areal tebu PTPN X terus mengalami peningkatan selama tiga tahun terakhir, dari 70.923 ha pada tahun 2011 meningkat menjadi 72.125 ha pada 2012, dan pada tahun 2013 meningkat tajam mencapai 77.033 ha. Produksi gula PTPN X tahun 2013 mencapai 484.566 ton, turun tipis dibanding tahun 2012 sebesar 494.420 ton namun masih melebihi produksi 2011 sebesar 447.833 ton. 
Rata-rata rendemen (kadar gula dalam tebu) di seluruh PG milik PTPN X tahun 2013 mencapai 7,22 %, turun dibanding tahun 2012 sebesar 8,14 % dan tahun 2011 sebesar 7,97 %. Ini disebabkan oleh anomali iklim, saat baru memulai musim giling 2013 pada bulan Mei-Juni, hujan masih saja turun, bahkan dalam intensitas sedang terus berlanjut hingga memasuki bulan Juli-Agustus 2013. Secara otomatis, hujan akan memelorotkan rendemen karena proses pembentukan gula di batang tebu menjadi terhambat. Namun rendemen 2013 tersebut merupakan yang terbaik di antara rata-rata rendemen BUMN pergulaan lainnya, bahkan mampu mengungguli beberapa perusahaan pergulaan milik swasta. Dari jajaran 10 besar PG dengan rendemen terbaik se-Indonesia tahun 2013, empat PG di antaranya adalah PG yang dikelola PTPN X, yaitu PG Ngadiredjo (7,65 %), PG Mojopanggoong (7,47 %), PG Pesantren Baru (7,42 %) dan PG Meritjan (7,26 %). 
PTPN XI 
Selama 12 tahun terakhir (2001-2012) areal dan produksi tebu PTPN XI berkembang secara fluktuatif. Setelah mengalami titik terendah pada tahun 2001 (290 ribu ton), terus meningkat hingga rekor tertinggi tahun 2007 (430 ribu ton), namun setelah itu kembali menurun. Dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, perkembangan produksi dari tahun 2011 sebesar 302.726 ton, tahun 2012 meningkat tajam menjadi 409.072 ton, namun pada tahun 2013, lagi-lagi akibat anomali cuaca yang melanda seluruh perkebunan tebu, produksi kembali turun tipis menjadi 400.580 ton. Sedangkan luas areal tebu terus mengalami peningkatan dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, dari 70.486 ha pada tahun 2011 menjadi seluas 77.453 ha pada tahun 2012 dan pada tahun 2013 mencapai 82.724 ha. 
Angka rendemen rata-rata PG PTPN XI tahun 2013 memang juga menurun menjadi 6,83 % akibat anomali cuaca yang terjadi, namun dalam jajaran 10 PG dengan rendemen terbaik se-Indonesia, PG yang dikelola PTPN XI menempatkan dua PG di dalamnya, yaitu PG Asembagoes (7,31 %) dan PG Prajekan (7,39 %). 
PTPN XI berharap akan ada kenaikan produksi hingga 70 ribu ton gula, tahun 2014 ini. Walaupun produksi tebu rakyat tahun ini diprediksi akan menurun seiring dengan kondisi harga gula yang tidak berpihak pada petani tebu, PTPN tetap optimis mampu memproduksi 470.588 ton gula atau lebih tinggi dari tahun lalu. Berbagai cara akan dilakukan di antaranya dengan meningkatkan areal tanam di lahan sendiri, hingga perbaikan kualitas bibit tebu milik petani. 
PT Rajawali I 
PT Rajawali I memiliki 3 unit PG di Jawa Timur yaitu PG Krebet Baru I, II dan PG Redjoagung. Total luas areal tebu ketiga unit PG tersebut dalam tiga tahun terakhir juga mengikuti tren peningkatan terus menerus, yaitu dari seluas 27.283 ha pada tahun 2011, naik menjadi 27.353 ha pada tahun 2012 dan mencapai 31.064 ha pada tahun 2013. Sedangkan produksi gula dari tahun 2011 sebesar 172.960 ton, naik menjadi 202.456 ton pada tahun 2012 dan turun sangat tipis akibat anomali cuaca pada tahun 2013 menjadi 201.407 ton. Untuk angka rendemen yang dicapai oleh PG Krebet Baru dan PG Redjoagung telah menuai prestasi, keduanya masuk dalam jajaran 10 besar PG dengan rendemen terbaik se-Indonesia. 
PT Kebon Agung 
Areal tebu yang dikelola oleh PT Kebon Agung pada tahun 2011 mencapai 19.496 ha, turun tipis menjadi 19.155 ha pada tahun 2012, dan melonjak mencapai 21.620 ha pada tahun 2013. Sedangkan produksi gula dalam kurun tiga tahun terakhir ternyata telah mengalami peningkatan terus menerus, dari 99.685 ton pada tahun 2011 meningkat menjadi 115.678 ton pada 2012 dan bertambah lagi menjadi 125.690 ton pada tahun 2013. Pertambahan areal pada tahun 2013 yang luas telah dapat meningkatkan produksi walaupun terjadi anomali cuaca. 
Dalam rangka ikut menyukseskan swasembada gula, PT. Kebon Agung telah bekerjasama dengan P3GI melakukan pengkajian mendalam pengembangan tanaman tebu. Pengembangan tebu di wilayah kerja yang cukup besar dalam beberapa tahun terakhir diikuti langkah menaikkan kapasitas produksi. Pentahapan kenaikan kapasitas dilakukan tiap tahun, diawali dari 7.000 TCD pada tahun 2010 menjadi 15.000 TCD pada tahun 2013. Sehingga total kenaikan kapasitas mencapai 8.000 TCD atau dengan kata lain PT Kebon Agung telah menambah satu pabrik gula baru dengan kapasitas 8.000 TCD. 
PT Candi Baru 
Perluasan areal tebu PT Candi Baru juga mengikuti tren meningkat terus menerus dalam tiga tahun terakhir yaitu tahun 2011 seluas 4.400 ha, naik menjadi 4.842 ha pada 2012 dan bertambah mencapai 5.473 ha pada tahun 2013. Sedangkan produksi tahun 2011 sebesar 28.688 ton, naik pada tahun 2012 menjadi 33.233 ton dan turun tipis menjadi 32.041 ton pada tahun 2013, lagi-lagi akibat anomali cuaca yang terjadi waktu itu. (Tim)

Author By : Rokhma - KINERJA INDUSTRI GULA JAWA TIMUR - 09 Apr 2014