Image

TIM TERPADU DARI PUSAT LAKUKAN MONITORING PEMBANGUNAN PERKEBUNAN DI JAWA TIMUR

04 Jul 2014  |   Berita   |   69 views

Bertempat di Kantor Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur, Jl Gayungsari 171 Surabaya, pada tanggal 25 Juni 2004 baru saja menerima kunjungan Tim Terpadu dari Pusat meliputi Biro Perencanaan Kementerian Pertanian; Direktorat Jenderal Perkebunan (Direktorat Tanaman Semusim dan Direktorat Tanaman Rempah dan Penyegar); Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP); Direkorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian (PPHP); Badan Koordinasi Penyuluh; BALITTAS dan Balai Besar Proteksi dan Sertifikasi Bibit Perkebunan. Tim Terpadu tersebut melakukan kegiatan monitoring secara terpadu terhadap pelaksanaan kegiatan pada Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur, yaitu program yang dibiayai dari anggaran APBN, dalam hal ini fokus pada komoditi tebu dan kakao.

Kunjungan Tim Terpadu ke Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur selain bertujuan dalam fungsi monitoring, juga melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan pembangunan perkebunan dengan melakukan peninjauan langsung ke lapangan. Untuk komoditi tebu, tim akan melakukan peninjauan ke Pabrik Gula Kebon Agung di Malang dan untuk komoditi kakao peninjauan akan dilaksanakan di Gapoktan Guyub Rukun Santoso di Desa Plosorejo Kecamatan Kademangan Kabupaten Blitar dengan sasaran pengembangan tanaman kakao dan penanganan pasca panen dan pemasaran kakao.

Sebelum peninjauan ke lapangan, Tim Terpadu diterima Bapak Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Ir. HM. Samsul Arifien, MMA. Dalam kesempatan tersebut, Kadisbun memaparkan beberapa hal terkait dengan pembangunan perkebunan di Jawa Timur. Provinsi Jawa Timur telah berkomitmen jelas dan tegas untuk menjadikan Jawa Timur sebagai pusat agribisnis yang terkemuka di Asia Tenggara, berbagai komoditi perkebunan terus dikembangkan untuk mewujudkannya. Dari berbagai komoditi tersebut, terdapat komoditi unggulan yang diprioritaskan, yaitu tebu, tembakau, kopi, kakao; dan komoditi penting lainnya seperti kelapa, cengkeh, jambu mete; serta komoditi spesifik lokasi seperti nilam, cabe jamu dan sebagainya. Diungkapkan oleh Kadisbun bahwa pengembangan zona komoditas perkebunan di Jawa Timur telah masuk dalam RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah) Provinsi Jawa Timur, yang merupakan arahan kebijakan dan strategi pemanfaatan ruang wilayah yang dijadikan acuan untuk perencanaan jangka panjang. Hal ini dimaksudkan selain untuk pemanfaatan ruang dan pengendaliannya, juga untuk mewujudkan keterpaduan, keterkaitan dan keseimbangan perkembangan antarwilayah serta keserasian antarsektor.

Zona pembangunan perkebunan Jawa Timur berdasarkan potensi wilayah dan komoditi terbagi menjadi lima zona yaitu: zona madura, zona tengah, zona pantai utara dan zona pantai selatan. Zona Madura terbagi menjadi tiga wilayah, yaitu: zona pantai utara madura dengan komoditi jambu mete, zona Timur Pamekasan dan Sumenep dengan komoditi tembakau, dan zona Barat Bangkalan dan Sampang dengan komoditi tebu. Zona Tengah meliputi wilayah cukup luas dengan komoditi utama tebu mulai Kabupaten Magetan hingga Banyuwangi. Secara spesifik komoditi tembakau tersebar di Bondowoso, Jember dan Jombang; komoditi kopi berada di Magetan, Kediri, Jember dan Pasuruan; sedangkan komoditi kakao di Madiun, Nganjuk, Ponorogo dan Jombang. Zona pantai utara dan tapal kuda dengan pengembangan komoditi tebu di kawasan TULABO (Tuban, Lamongan, Bojonegoro); komoditi tembakau di Situbondo, Probolinggo, Lamongan dan Bojonegoro; dan komoditi kopi di Situbondo dan Probolinggo. Zona pantai selatan mulai Pacitan hingga Banyuwangi diprioritaskan menjadi pengembangan komoditi kakao.

Menutup pertemuan tersebut, Kadisbun Jatim Ir. HM. Samsul Arifien, MMA mempersilahkan tim untuk melihat potret kegiatan pembangunan perkebunan yang telah dilakukan di Jawa Timur sebagai fungsi monitoring agar pelaksanaan pembangunan perkebunan benar – benar telah dilaksanakan dengan baik. (Tim)

Author By : Rokhma - TIM TERPADU DARI PUSAT LAKUKAN MONITORING PEMBANGUNAN PERKEBUNAN DI JAWA TIMUR - 04 Jul 2014