Image

PERTEMUAN KOORDINASI TKP PLP-TKP DI AWAL 2015

13 Jan 2015  |   Berita   |   65 views

Membuka lembaran baru di awal tahun 2015 ini, pertemuan koordinasi TKP dan PLP-TKP dilaksanakan di Kantor Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur tanggal 2 Januari 2015. Sebagaimana telah rutin dilakukan, pertemuan bulanan tersebut dihadiri oleh seluruh anggota TKP dan PLP-TKP se Jawa Timur. Sejak pagi nampak anggota TKP-PLP TKP telah hadir mengikuti acara rutin bulanan ini, menandai semangat yang tinggi di awal tahun. Semoga semangat ini akan terus terjaga meningkat di tahun 2015 ini, lebih baik dari apa yang telah dicapai pada tahun 2014 yang lalu. Pada kesempatan tersebut, pertemuan koordinasi dipimpin langsung oleh Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur, Ir. Moch. Samsul Arifien, MMA, didampingi oleh Sekretaris Dinas, Drs. Djumadi Widodo, MM dan Kepala Bidang Usaha Tani, Ir. Karyadi, MM.
Ir. Moch. Samsul Arifien, MMA dalam memimpin pertemuan tersebut, mengawali dengan memberikan apresiasi kepada anggota TKP dan PLP-TKP yang telah mendapat predikat “hijau” dan “kuning”. Kepada mereka-mereka tersebut, Kadisbun berharap untuk terus ditingkatkan prestasinya. Sebagaimana telah dimaklumi, bahwa sebagai salah satu bentuk evaluasi kinerja dari TKP dan PLP-TKP, Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur menggolongkan kinerja menjadi 4 predikat, berturut-turut dari yang terbaik sampai terburuk yaitu: hijau, kuning, merah dan hitam. Seluruh anggota TKP mendapat predikat hijau dan kuning sedangkan PLP-TKP, hanya 4 orang yang berpredikat “merah”. Keempat orang tersebut dipanggil ke depan untuk memotivasi mereka agar segera bangkit memperbaiki kinerjanya.Selanjutnya Kadisbun memberikan ulasan mengenai produksi tebu tahun 2014, data sementara mencapai 1.260.000 ton tebu, naik 16.000 ton dibanding tahun 2013. Kondisi sekarang, semua PG sudah tutup giling sehingga diharapkan para TKP dan PLP-TKP mengetahui dengan benar data tentang produksi, produktivitas tebu, produktivitas gula serta rendemen di masing-masing wilayahnya. Satu lagi, Kadisbun menambahkan yang perlu juga harus diketahui adalah stok gula di masing-masing wilayah, mengingat baru-baru ini terjadi penumpukan stok gula Jawa Timur yang membuat industri gula Jawa Timur menjadi terganggu.Sebagai evaluasi langsung terhadap kinerja TKP dan PLP-TKP, Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur, Ir. H. Moch. Samsul Arifien, MMA berkenan melakukan testimoni kepada para anggota TKP dan PLP-TKP untuk mengetahui sejauh mana mereka menguasai tugas-tugasnya di lapangan. Dalam testimoni tersebut, berbagai hal mencuat menjadi pokok pembahasan.Pertama, pembahasan mengenai masalah luasan areal tebu di wilayah kerja masing-masing, khususnya areal tebu peserta kegiatan tahun 2014. Sebagaimana telah dimaklumi, pengukuran areal luasan tebu secara riil di lapangan akan digunakan sebagai data dalam pelaksanaan program/kegiatan, baik itu Bongkar Ratoon, Rawat Ratoon maupun Perluasan. Salah satu tugas dari TKP dan PLP-TKP adalah membantu dalam pelaksanaan pengukuran tersebut, yang dilakukan secara akurat menggunakan GPS. Setelah nanti kegiatan berjalan, petugas TKP dan PLP-TKP harus proaktif untuk melakukan cek pada saat bibit diterima apakah sesuai dengan jumlah luasan lahan yang telah diukur tersebut. Untuk mendukung kegiatan pengukuran ini, maka pada tahun 2015 ini semua petugas TKP dan PLP-TKP akan dilengkapi dengan alat GPS demi kelancaran dan keakuratan data. Pembahasan kedua adalah mengenai pendampingan petugas TKP dan PLP-TKP pada saat dana telah dapat dicairkan. Ditegaskan oleh Kadisbun bahwa pencairan dana harus oleh triple account yang terdiri dari Ketua KPTR, Ketua Tim Teknis Kabupaten dan perwakilan dari PG. Pencairan ini tidak sekaligus, melainkan bertahap sesuai kebutuhan lapangan, misal untuk pengolahan lahan dicairkan secukupnya untuk pengolahan lahan. Selanjutnya nantinya untuk beli pupuk, maka dana dicairkan lagi secukupnya untuk beli pupuk. Demikian pencairan tersebut bertahap sesuai kegiatan apa yang sedang berlangsung saat itu. Peran petugas TKP dan PLP-TKP menjadi penting, karena di sinilah tahapan-tahapan tersebut harus terdokumentasikan dan terlaporkan dengan baik. Dana yang telah dicairkan untuk kegiatan harus benar-benar dapat ditelusuri bukti-bukti pencairan dan pembelanjaannya agar dibukukan dan pelaksanaan program ini dapat benar-benar dapat dipertanggungjawabkan. Petugas TKP dan PLP-TKP melakukan pendampingan dalam pembukuan dan penyusunan laporan kegiatan tersebut.Selain melakukan pendampingan pelaporan tersebut, petugas TKP dan PLP-TKP seharusnya juga melakukan pengecekan terhadap kegiatan-kegiatan yang dilakukan, misalnya mengenai pembelian pupuk. Pupuk yang digunakan harus khusus untuk tanaman tebu dan telah direkomendasikan oleh P3GI dengan sertifikasinya. Hal ini untuk menghindari kemungkinan bocornya alokasi dana pupuk digunakan untuk memupuk tanaman lain. Diharapkan dengan kerja dari TKP dan PLP-TKP yang baik, maka pelaksanaan program akan tepat sesuai sasaran.Menutup pertemuan tersebut, kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur kembali mengingatkan kepada para anggota TKP dan PLP-TKP untuk mempersiapkan diri dengan baik, sebelum menghadiri pertemuan koordinasi di Disbun Jatim. Persiapan ini meliputi cross check data-data yang didapat dari daerah masing-masing, sehingga nanti di provinsi laporan data-data dari TKP dan PLP-TKP dapat dipergunakan untuk evaluasi kinerja. Kadisbun berharap ujung tombak di lapangan yaitu TKP dan PLP-TKP benar-benar berfungsi membantu pelaksanaan program-program Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur. (Tim)

Author By : Rokhma - PERTEMUAN KOORDINASI TKP PLP-TKP DI AWAL 2015 - 13 Jan 2015