Image

PBS Wilayah III Banyuwangi Menyumbang PDRB Perkebunan Rp 1 T

04 May 2011  |   Berita   |   83 views

Perusahaan Perkebunan merupakan salah satu aset negara yang diharapkan dapat dikelola secara efisien dan produktif sehingga mampu menghasilkan produk yang berdaya saing tinggi serta memberikan kontribusi pendapatan bagi perusahaan itu sendiri, negara juga masyarakat.

Perkebunan yang dikelola Perusahaan Perkebunan, baik Negara (BUMN), Pemerintah Daerah (BUMD), Swasta Nasional maupun Koperasi yang ada di Jatim saat ini ada sebanyak 125 kebun. Terdiri dari 35 kebun milik Perkebunan Besar Negara (PBN), 13 kebun milik Perkebunan Besar Daerah (PBD), 71 kebun milik Perkebunan Besar Swasta (PBS) dan 6 kebun milik Puskopad Dam V Brawijaya. Total areal seluas 145.213 hektar, dengan komoditas utama yang diusahakan karet, kopi, kakao, kelapa, cengkeh, teh dan beberapa komoditas tumpang sari.

Berdasarkan hasil penilaian perusahaan perkebunan tahun 2009 yang didasarkan pada penilaian aspek manajemen, kebun, pengolahan hasil, sosial ekonomi dan lingkungan, maka perusahaan perkebunan dibagi menjadi 4 (empat) kelas kebun.

Komposisi Kebun Kelas I sebanyak 33 Unit, Kebun Kelas II sebanyak 42 Unit, Kebun Kelas III sebanyak 40 Unit, Kebun Kelas IV sebanyak 4 Unit dan Kebun Bermasalah sebanyak 6 Unit.

Dalam rangka upaya meningkatkan pengelolaan usaha perkebunan serta memfasilitasi penyelesaian permasalahan yang terjadi, maka Dinas Perkebunan Jatim memandang perlu mengadakan pembinaan secara berkelanjutan dengan memberikan pencerahan dan informasi terhadap berbagai program pembangunan di Jatim.Utamanya perkembangan regulasi-regulasi, teknologi, prospek pasar, dan berbagai permasalahan yang terjadi serta upaya ikut mengentas kemiskinan masyarakat Jatim, khususnya masyarakat sekitar kebun.

Pembinaan Perusahaan Perkebunan di Jatim ini dimulai dari Banyuwangi (4 Mei 2011), yakni dengan dilaksanakannya Pertemuan Pembinaan Perusahaan Perkebunan di Hotel Ketapang Indah, Banyuwangi.

Selain Kepala Dinas Perkebunan Jatim dan Para Pengusaha Perkebunan yang tergabung dalam Gabungan Pengusaha Perkebunan (GPP) Wilayah III Banyuwangi, Pertemuan Koordinasi ini juga dihadiri Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dan Kapolres Banyuwangi AKBP Rastra Gunawan. 

Dalam kata sambutannya, Kepala Dinas Perkebunan Jatim Ir Moch. Samsul Arifien, M.MA mengatakan, dipilihnya Banyuwangi sebagai start pembinaan, karena di daerah ini ada sekitar 40 perusahaan perkebunan besar, yang mana sangat berarti sekali dalam menunjang perekonomian Jatim. Dimana dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jatim sebesar Rp 680 Triliun, sektor Pertanian menyumbang sebesar Rp 45 Triliun, yang mana Rp 16 Triliun diantaranya dari sub sektor Perkebunan. Dari Rp 16 Triliun, Rp 13 Triliun diantaranya dari kontribusi Perkebunan Rakyat, sedangkan kontribusi Perkebunan Besar (PBN/PBS) sebesar Rp 3 Triliun. ”Dimana Rp 1 Triliun diantaranya, adalah kontribusi Perkebunan Besar yang ada di Banyuwangi,” katanya.  

Lebih lanjut dikatakan, pertemuan Pembinaan Perusahaan Perkebunan ini nantinya diharapkan para pengelola perkebunan mampu meningkatkan kinerja perusahaan, baik terhadap manajemen, pengelolaan kebun, pasca panen serta kegiatan sosial ekonomi. Disamping itu para pengelola hendaknya juga mampu memahami regulasi-regulasi dalam pengelolaan lahan HGU Perkebunan, memahami perkembangan teknologi agribisnis komoditas perkebunan, prospek pasar dan berbagai permasalahan yang terjadi seperti proses pengurusan dan perpanjangan HGU Perkebunan. ”Dan yang tak kalah pentingnya adalah bagaimana ikut berperan serta mengentas kemiskinan, yakni berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar perkebunan,” imbuhnya.

Author By : Admin - PBS Wilayah III Banyuwangi Menyumbang PDRB Perkebunan Rp 1 T - 04 May 2011