Image

Tembakau Besuki Na Oogst Perlu Revitalisasi

26 May 2011  |   Berita   |   66 views

Sulitnya proses produksi, perawatan, panen, hingga pasca panen tembakau Besuki Na Oogst (BesNO), kini membuat petani mulai banyak beralih tanam tembakau jenis lain. Karena dianggap masih potensial, untuk itu Pemprov Jatim melalui Dinas Perkebunan (Disbun) Jatim kini menargetkan revitalisasi. Ini perlu dilakukan, agar petani di Jember yang biasa tanam BesNO bisa kembali menanam guna meningkatkan hasil produksi yang terus menurun.

Kediri Kepala Disbun Jatim, Ir M Samsul Arifien MMA di Kediri, Kamis (26/5) malam mengatakan, tembakau BesNO kini kian langka. Dari semula lahan produksi yang mencapai 15 ribu hektar, kini hanya tersisa 5000 hektar. Bahkan, diprediksi tahun ini lahan BesNO hanya tersisa 3000 hektar. Untuk itu, upaya revitalisasi dengan memprovokasi warga untuk kembali menanan BesNO akan terus dilakukan.

“BesNO ini jenis tembakau cerutu ekspor yang butuh perawatan ekstra, cukup rumit, dan butuh biaya lebih, sehingga banyak petani yang mulai tak berminat, walau harga jual sangat tinggi,” ujarnya.

Untuk perawatan yang membutuhkan kesabaran dan ketelatenan yang lebih, yakni saat proses pasca panen. Dalam proses itu, petani  petani harus memilah jenis filler (isi), dekblaad (pembungkus luar), dan omblaad (pembungkus dalam). “Dalam proses pasca panen, daun tembakau harus bagus tanpa ada cacat sedikitpun, seperti sobekan daun,” tuturnya.

Rumitnya proses tersebut dan citarasa BesNO yang unik juga membuat harganya tinggi. Untuk harga filler perkilogram harganya mencapai Rp 20 ribu, Omblaad seharga Rp 50 ribu per kilogram, dan dekblaad seharga Rp 70 ribu perkilogram. Saat ini BesNo yang mampu dihasilkan di Jember hanya sekitar 5.500 ton per tahun. Jumlah itu, 3.500 di antaranya dihasilkan oleh kebun rakyat dan 2.000 ton lainnya dihasilkan oleh perusahaan perkebunan besar.

Adapun beberapa upaya yang tahun ini akan terus diupayakan guna merevitalisasi BesNO, pihaknya akan membantu sarana dan prasarana. Misalnya, memberikan keranjang plastic untuk menyimpan lembaran daun BesNO yang telah dipanen dan merehabilitasi gudang penyimpanan yang kondisinya banyak yang rusak, dan bantuan pupuk khusus yakni KS (Kalcsalpheter).

Selain itu, bantuan intensifikasi juga terus dilakukan, berupa kegiatan pembinaan, penyediaan, dan pengawasan benih bermutu, percontohan intensifikasi tembakau, pengolahan teknologi pasca panen, dan revitalisasi tembakau ekspor. Dengan intensifikasi, diharapkannya juga mampu meningkatkan nilai tambah bagi petani dari aspek budidaya pasca panen hingga pemasaran.

Semua itu dilakukan guna meningkatkan kembali gairah petani untuk mengusahakan tembakau Besuki Na Oogst, sehingga dapat meningkatkan devisa. “Bantuan itu hanya sebagai rangsangan agar para petani yang menghasilkan BesNO terbesar mau kembali menanam. Kalau belum bisa meningkatkan hasil produksi, setidaknya tahun ini diupayakan tagar tak terjadi penurunan hasil produksi dan berkurangnya areal tanam,” tuturnya. (afr)

Author By : Admin - Tembakau Besuki Na Oogst Perlu Revitalisasi - 26 May 2011