Image

Pembangunan Perkebunan Jawa Timur 2011

08 Jun 2011  |   Berita   |   62 views

 Pembangunan Perkebunan di Jatim adalah mendesign pembangunan perkebungan sesuai tata ruang dan tata wilayah yang dibagi menjadi zona pembangunan perkebunan.
Menurut Kepala Dinas Perkebunan Jatim, Ir Moch. Samsul Arifien M,MA menuturkan “Zona Pembangunan Perkebunan di Jatim dibagi menjadi 4 (empat) Zona, yakni Zona Pantai Selatan, Zona Tengah, Zona Pantura dan Tapal Kuda, Zona Madura “ tutur beliau
, rabu (8/6) diruangannya yang di dampingi ajudan bapak Samsuri  kemarin .

Adapun pembangunan saat ini  lagi di bicarakan Zona Pantai Selatan,Banyak dijumpai lahan marginal, iklim kering, akses trasportasi kurang lancar, bergelombang dan bergunung, sepanjang pantai selatan Pacitan sampai dengan Banyuwangi.
Komoditi yang dikembangkan kakao rakyat. Setiap tahun (dimulai 2011) 5 juta bibit kakao untuk pengembangan lahan seluas 5.000 hektar. Tahun depan berkembang menjadi 7 – 10 juta sehingga tahun 2014 diharapkan jalur Pantusel menjadi 100.000 ha tanaman kakao rakyat. Saat ini baru 56.000 ha sedangkan  Zona Tengah,Merupakan zona yang subur, karena banyak dilalui sungai dengan iklim B dan C
Komoditi yang dikembangkan umumnya yang memiliki daya saing baik seperti tebu dan kopi. Untuk pengembangan kopi, diutamakan kopi Arabika karena harganya lebih bagus, terutama di lereng Kelud, Argo Wilis, Ijen, Semeru, Bromo dan Argopuro. Sedang kopi Robusta tidak dikembangkan karena sudah optimal kecuali untuk rehabilitasi tanaman,di Zona Tengah juga banyak perusahaan perkebunan besar (125 perusahaan) dengan luasan areal sekitar 130.000 hektar serta  Zona Pantura dan Tapal Kuda adalah Zona Pantura Jawa beriklim khas pantai, agak kering, lahan sebagian besar grumosol dan aluvial.
Komoditi yang banyak dikembangkan tembakau. Dimana kebutuhan tembakau disesuaikan dengan kebutuhan pabrik rokok. Luasan areal sekitar 110.000 hektar dengan produksi 85.000 ton/tahun. Ada berbagai jenis tembakau, seperti Madura, Virginia, Paiton, Kasturi dan Na Oost Jawa. Khusus Virginia akan terus dikembangkan  arealnya karena permintaan pabrik rokok terus meningkat. Karena tiap tahun impor dari RRC  kurang lebih 30.000 ton. Sedangkan produksi tembakau Virginia Jatim hanya 12.000 ton/tahun,Besuki Na Ost sebagai bahan cerutu kecenderungan menurun arealnya, karena petani beralih ke Kasturi yang lebih mudah teknis budidayanya. Kini tinggal 4.000 ha, padahal dulu pernah 10.000 ha, sehingga target ditingkatkan dan Zona Madura Sebenarnya zona Madura dibagi tiga yakni Zona Pantusel Madura dan Zona Tengah Madura dan Zona Pantura Madura adapun Zona Pantusel Merupakan lahan pantai, beriklim kering dan masih dijumpai lahan tadah hujan. Komoditi yang potensial dikembangkan tebu (Bangkalan dan Sampang), Kelapa, cabe jamu dan wijen sedangkan Zona Tengah Madura
Lokasi datar dan agak bergunung, relatif agak subur untuk wilayah Madura. Komoditi yang dikembangkan tembaku. Di wilayah Sumenep dan Pamekasan tembakau meningkat terus tiap tahun arealnya. Saat ini mencapai 40.000 ha dengan produksi 200.000 ton. Sedang kebutuhan pabrik rokok 15.000 ton, sehingga over produksi (5.000 ton) akibatnya harga cenderung murah. Tembakau Madura selain aromanya khas, kandungan nikotin dan TAR-nya rendah, yakni kurang dari 2% sedangkan Zona Pantura Madura Lokasi pantai, iklim kering, dekat pantai lahan berpasir, sebagian kering berbatu.

 Komiditi yang dikembangkan Jambu mete. Saat ini areal yang ada 30.000 ha, sebagian besar tanaman tua sehingga produksi rendah. Kualitas mete Madura bagus, yakni lebih besar dibanding mete dari Pulau Muna dan NTT. Ekspor mete Jatim kebanyakan berasal dari Pulau Muna.
Untuk pengembangan mete tahun 2011 seluas 1.500 ha, dengan sumber dana APBD sebanyak 1.000 ha, 500 ha dari APBN. Karena tanaman mete pertumbuhannya lama, maka diberikan bantuan tanaman   diversifikasi seperti jagung, kacang dan ternak kambing
.

Author By : Admin - Pembangunan Perkebunan Jawa Timur 2011 - 08 Jun 2011