Image

Lebah Madu RTSM Menuai Hasil

18 Nov 2011  |   Berita   |   65 views

Program bantuan kepada Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) yang diberikan Pemprov Jawa Timur melalui Dinas Perkebunan (Disbun) Jatim pada 2011 ini mulai menunjukkan hasilnya. Buktinya, pemberian bantuan berupa 275 stup/kandang lebah madu modern lengkap beserta isinya kepada 55 kepala keluarga RTSM dalam waktu singkat sudah dapat dipanen.
RTSM yang masing-masing mendapatkan bantuan 5 rumah lebah madu berada di lima Kab/kota di Jatim, seperti Bondowoso, Trenggalek, Jember, Ngawi, dan Nganjuk. Senin lalu (14/11), Samsul pun langsung mendatangi beberapa warga yang berada di Bondowoso dan Jember. Kebanyakan dari warga mengaku, adanya bantuan ini cukup berarti bagi mereka. Sebab, panennya lebih cepat dan jika madu itu dijual dipasaran, harganyajuga tidak mengecewakan.
"Rata-rata mereka sudah panen. Dan mereka cukup senang dengan hasil panen madu itu. Apalagi lebah madu yang diberikan itu jenisnya Apis Mellifera yang merupakan lebah unggul yang telah terbukti produktif dalam menghasilkan madu-madu yang berkualitas," kata Kepala Dinas Perkebunan Jatim Ir Samsul Arifien pada Bhirawa. Hasil dari panen itu, setiap stup /rumah lebah menghasilkan madu sebesar 5 kg. Sebab, didalam satu stup itu terdiri dari 5 sel yang setiap sel-nya menghasilkan madu sebesar 0,5-1 kg. "Apalagi, hasil panennya per-bulan,'' katanya.
Bahkan, Tahun depan Disbun Jatim bakalan memberikan bantuan 1000 stup/kandang lebah madu modern lengkap beserta isinya terhadap 200 kepala keluarga rumah tangga sangat miskin (RTSM) di beberapa Kab/kota di Jatim secara bertahap. Untuk produksi madu dari lebah madu bisa mencapai 300 ton per tahunnya.  Jika dilihat dari kebutuhan tingkat nasional, madu menghasilkan hingga 2000 ton per tahun. Sedangkan, kebutuhan Jatim terhadap madu menghasilkan 500 ton per tahunnya. "Kebutuhan Jatim memang kecil, sekitar 15 gram per tahun dikalikan dengan 37 juta jumlah penduduk, hasilnya 500 ton per tahunnya," katanya.
Untuk itu, lanjut Samsul, Gubernur Jatim meminta agar Disbun tetap melaksanakan program pengembangan dan peningkatan jumlah kebutuhan lebah madu di Jatim. Setidaknya, program tersebut harus menggandeng RTSM. Samsul menjelaskan, kalau lebah madu ini lebih mudah diternakkan, sebab sifatnya yang jinak dan mudah beradaptasi dengan lingkungan. Sehingga, lebah jenis ini tidak mudah meninggalkan sarangnya. Untuk itu, warga yang mendapatkan bantuan bisa menggembalakan lebah jenis ini mengikuti musim bunga sebagai sumber pakannya, dan menghasilkan madu berdasarkan sumber bunga tersebut. Di Jatim, rencananya akan dialokasikan pada RTSM yang wilayahnya terdapat perkebunan seperti Kopi, Karet, Kelapa, Randu, Kaliandra.
Misalkan saja, Jember terdapat perkebunan Kopi dan Karet (berdekatan dengan PTPN), Bondowoso perkebunan Kopi, Trenggalek perkebunan Kelapa, Ngawi perkebunan Randu, dan Nganjuk perkebunan Kaliandra. Sedangkan harga madu yang dihasilkan lebah madu ini, lanjut Samsul, cukup lumayan. Kisarannya 1 kg sama dengan Rp75 ribu. "Kalau 1 RTSM setiap bulannya mendapatkan 1 kg dari kelima 5 stup itu. Maka, bisa mendapatkan penghasilan tambahan sekitar lebih dari Rp300ribu," katanya (Pemprov-Bhirawa).

Author By : Yasint - Lebah Madu RTSM Menuai Hasil - 18 Nov 2011