Image

Disbun Gelar Rapat Evaluasi 2011 dan Sinkronisasi Kegiatan Pembangunan Perkebunan 2012

23 Dec 2011  |   Berita   |   71 views

Surabaya – Pembangunan perkebunan merupakan bagian integral dari pembangunan ekonomi yang berbasis sumberdaya alam yang memiliki akar kuat dimasyarakat tidak hanya berperan dalam penyiapan bahan baku industri, penghasil devisa, penyedia lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan petani tetapi juga berperan dalam mengentasan  kemiskinan, memelihara kelestarian sumber daya alam dan lingkungan.  Sejalan dengan hal itu maka pembangunan perkebunan di Jawa Timur yang  dituangkan dalam rencana  strategis (RENSTRA) pembangunan perkebunan Jawa Timur tahun 2009 – 2014 telah menetapkan   sasaran 5 (lima) indikator  kinerja meliputi (1) peningkatan luas areal, (2)  peningkatan produksi, (3) peningkatan produktivitas, (4) peningkatan pendapatan  petani, serta (5)  peningkatan penyerapan tenaga kerja.
Sebagai pengungkit untuk mencapai target kinerja, maka pada tahun 2011 dilakukan pengembangan dan intensifikasi komoditi perkebunan seluas ± 17.255 Ha, diantaranya pengembangan  kebun  kakao sepanjang pantai bagian selatan Jawa Timur seluas 5.650 ha, kebun jambu mete seluas 1.900 ha di pantai utara pulau  Madura, kebun kelapa seluas 770 ha, kebun kopi seluas 110 ha, kebun cengkeh  seluas 50 ha dan cabe jamu 75 ha, serta  kegiatan intensifikasi tembakau seluas 8.700 ha dan untuk komoditi tebu seluas 314 Ha. Juga dilakukan pembangunan/peningkatan  pemberdayaan petani perkebunan untuk 450 kelompok serta pemberian bantuan sarana pendukung intensifikasi. Selain itu, melalui Program RTSM telah dilakukan pemberian bantuan berupa 275 stup/kandang lebah madu modern lengkap beserta isinya kepada 55 kepala keluarga RTSM di lima kabupaten yang pada saat ini sudah dapat dipanen.
Pada tahun 2012 dilakukan pengembangan dan intensifikasi komoditi perkebunan seluas ± 30.524 Ha, sehingga terjadi peningkatan sebesar 77 % dari tahun sebelumnya. Pengembangan dan Intensifikasi komoditi perkebunan tersebut antara lain Pengembangan kebun kakao sepanjang pantai bagian selatan Jawa Timur seluas 5.025 ha, kebun jambu mete meningkat menjadi 2.750 ha di pantai utara pulau  Madura, kebun kelapa seluas 1.675 ha, kebun kopi seluas 2.000 ha, kebun cengkeh  seluas 6.180 ha, kebun cabe jamu 40 ha, kebun Nilam seluas 14 Ha dan Jarak pagar 50 Ha serta  kegiatan intensifikasi tembakau yang meningkat menjadi 12.790 ha dan untuk komoditi tebu seluas 2.086 Ha. Selain itu, Program RTSM dengan pemberian lebah madu meningkat dari tahun sebelumnya menjadi 4.275 stup/kandang lebah madu modern beserta isinya. Disbun Jatim juga akan mengembangkan sebanyak 3 juta bibit tanaman turi untuk ditanam di areal tembakau virginia seluas ± 8.000 Ha, sebagai alternatif bahan bakar pengganti minyak tanah yang sudah tidak ada subsidi dari pemerintah.
Pertemuan ini, dilaksanakan di Hotel Oval selama dua hari pada tanggal 14-15 Desember 2011, yang dihadiri Seluruh Kepala Dinas Kabupaten/Kota beserta kabid/kasie se-Provinsi Jawa Timur. Pelaksanaan rapat dibuka oleh Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur, Ir. Moch. Samsul Arifien, MMA, yang dibarengi dengan serangkaian acara Hari Ulang Tahun Perkebunan, Hari Ulang Tahun KORPRI, Hari Ulang Tahun Dharma Wanita dan Peringatan Hari Ibu. Hari ke dua, rapat mengenai Evaluasi pembangunan Perkebunan 2011, Samsul mengatakan bahwa “Salah satu indikator kesejahteraan petani bisa dilihat dari peningkatan NTP (Nilai Tukar Petani) di atas nilai 100. Pada Tahun 2008-2009 Nilai NTP Perkebunan Jatim berada diatas 100. Akan tetapi pada tahun 2010 nilai NTP turun drastis hingga mendekati angka 88 yang disebabkan oleh anomali iklim. Pada Tahun ini nilai NTP telah merangkak naik mendekati nilai 100, yaitu per bulan Nopember mencapai 97,82.”
Setelah Kepala Dinas menyampaikan paparan, masing-masing Kepala Bidang didampingi Samsul Arifien menyampaikan sekilas Evaluasi 2011 serta Sinkronisasi kegiatan Pembangunan Perkebunan tahun 2012. Dengan bergiliran, masing-masing menyampaikan alokasi bantuan tiap-tiap Kabupaten yang berupa Pengembangan/Rehabilitasi/Intensifikasi komoditi Perkebunan, bantuan bibit/benih tanaman perkebunan, Sarana & Prasarana Perkebunan yang meliputi alat pengolah pasca panen. Pada Pertemuan ini diharapkan dapat menyatukan persepsi dan komitmen terhadap  pencapaian target-target kinerja pembangunan perkebunan tahun 2012, Meningkatkan efektivitas koordinasi pelaksanaan program pembangunan Perkebunan, serta mendapat masukan dari seluruh kabupaten guna menginventarisasi dan meminimalisir  permasalahan dan kendala yang terjadi sehingga target kinerja pembangunan perkebunan tahun depan dapat tercapai.

Author By : Yasint - Disbun Gelar Rapat Evaluasi 2011 dan Sinkronisasi Kegiatan Pembangunan Perkebunan 2012 - 23 Dec 2011