Image

Intensifikasi Lahan Kakao di Pantai Selatan Ditambah 5.025 Hektar

11 Jan 2012  |   Berita   |   66 views

Setelah dilakukan intensifikasi pengembangan lahan kebun kakao di Pantai Selatan Jawa Timur seluas 5.000 hektar di 2011, kini Pemrov Jatim melalui Dinas Perkebunan akan menambah lagi seluas 5.025 hektar. Pengembangan akan dilakukan di Kabupaten Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Blitar, Malang, Lumajang, dan Banyuwangi.
Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jatim, Ir M Samsul Arifien MMA mengatakan, pengembangan kakao di pesisir selatan Jatim ini dilakukan guna meningkatkan hasil produki kakao Jatim yang sempat mengalami penurunan. Selama setahun hasil produksi kakao Jatim mencapai 35.000 ton. Dari jumlah itu, 25.000 ton dihasilkan oleh perkebunan besar dan 10.000 ton dihasilkan oleh petani. Jumlah itu dianggap masih kurang, sehingga tahun ini akan terus diupayakan peningkatan hasilnya.
Menurut dia, berapapun penambahan jumlah produksi kakao, petani tak perlu takut produknya tak laku. "Pasar kakao cukup besar dan kalau petani bisa menghasilkan lebih, pasti bisa laku," katanya.
Selama ini, hasil produksi kakao dunia mencapai 2,5 juta ton. Dari jumlah itu, 1,2 juta ton dihasilkan negara Pantai Gading, 650 ribu ton dihasilkan Ghana, dan Indonesia diurutan ketiga dengan 550 ribu ton. Kabarnya, di akhir 2011 lalu, roduksi kakao Indonesia meningkat hingga 700 ribu ton sehingga peringkat dari tiga naik ke dua menggeser Ghana.
Dari hasil kakao Indonesia, mayoritas banyak dihasilkan dari daerah Sulawesi dan Sumatera. Di Jawa produksi tertinggi dari Jatim. Ini karena di Jateng gagal mengembangkan kakao, seperti di Gunung Kidul dan di Jabar tak mengembangkan kakao. Dengan masih minimnya potensi kakao di Jawa, Disbun Jatim menargetkan terus peningkatan produksi kakao, karena produk yang diekspor ke pasar Eropa ini masih cukup besar. Potensi itulah yang kini terus dibidik Jatim dalam jangka mininal lima tahun mendatang
Adapun target pengembangan di wilayah Pantai Selatan ini cukup potensial. Ini karena tersedia lahan cukup luas yang memenuhi persyaratan agroklimat tanaman kakao, yakni lahan cukup subur, banyak sumber air, iklim mulai dari Tipe A, B dan C, lahan bervarisasi mulai dataran rendah, menengah, sampai dataran tinggi.
Di wilayah selatan, sebagian besar merupakan daerah gunung berkapur, jenis tanah meliputi mediteran merah kuning, latosol dan litosol, umumnya daerah perbukitan dan hanya sebagian kecil wilayah dataran rendah. Pada umumnya lahan bersolum dangkal dan bahan organik rendah. Namun masih cukup luas daerah di pantai selatan  yang memenuhi persyaratan agroklimat tanaman kakao. Khususnya  pada lokasi jenis tanah latosol, litosol dan sebagaian mediteran yang solumnya agak dalam dengan tipe iklim C.
Iklim di pantai selatan umumnya sedang dengan tipe iklim C sampai dengan agak kering dengan tipe D (S & F). Jumlah curah hujan cukup (= 1.000 mm/tahun) dengan jumlah Bulan Basah antara  6-8 bulan dan Bulan Kering antara 6-4 bulan/tahun. Tanaman kakao cukup baik, ditanam di antara tanaman kelapa yang banyak tumbuh di pantati selatan, atau tanaman cengkeh, sengon dan kebun campuran lainnya. (afr/diskominfo jatim)

Author By : Yasint - Intensifikasi Lahan Kakao di Pantai Selatan Ditambah 5.025 Hektar - 11 Jan 2012