Image

Menuju Perkebunan Yang Harmoni

09 Feb 2012  |   Berita   |   43 views

Surabaya – Pembangunan perkebunan tidak bisa dilaksanakan oleh 1 unsur, melainkan di dalamnya terdapat beberapa unsur yang saling menopang agar tercipta pembangunan yang selaras, serasi, dan mensejahterakan semua unsur yang terlibat di dalamnya.Di dalam pembangunan perkebunan, ada unsur petani yang menciptakan ketersediaan bahan baku, kemudian penghasil teknologi yang terus mencari temuan-temuan baru guna meningkatkan produksi serta efiesiensi biaya produksi, pedagang yang mendistribusikan hasil perkebunan, pabrik yang mengolah hasil perkebunan, serta pemerintah yang membantu dan memfasilitasi pembangunan perkebunan.

Unsur-unsur tersebut merupakan satu kesatuan yang saling membutuhkan. Apalagi saat ini persaingan komoditi sangat ketat seiring semakin sempitnya lahan perkebunan. Oleh karena itu, Dinas Perkebunan Jawa Timur menginginkan suasana perkebunan yang harmoni yang diwujudkan dalam satu keluarga perkebunan. 

“Lahan kita semakin sempit karena tergerus oleh pembangunan jalan, perumahan, dan pengalihan ke tanaman pangan. Melihat fenomena ini kita semua keluarga perkebunan harus hidup dalam harmoni. Pilar-pilar perkebunan  mulai dari industri hulu hingga hilir harus berperan aktif membangun sektor perkebunan,”kata Ir Moch Samsul Arifin, MMA.

Pria yang menjabat sebagai Kepala Dinas Perkebunan Jawa Timur ini menambahkan, semua yang terlibat dalam sektor perkebunan mulai dari asosiasi, petani, pemerintah, pengusaha, maupun pedagang harus bisa bekerjasama. Menurutnya yang terjadi selama ini kerjasama diantara stake holder masih kurang, sehingga ketimpangan antara industri hulu dan hilir masih terjadi.

Samsul berharap industri hilir bisa berpartisipasi ke industri hulu. Begitu juga industri hulu harus bisa meningkatkan produksinya untuk mencukupi bahan baku yang dibutuhkan pabrik.

“Pabrik harus mengerti ke industri hulunya, mereka harus memikirkan persaingan bahan baku yang saat ini bertambah ketat. Caranya adalah membantu petani karena petani berada di depan. Bantuan bisa berupa bibit dan lainnya untuk merangsang petani agar giat meningkatkan produksinya. Selama ini industri belum menengok kesana,”tukasnya.

Memang apa yang diharapkan Samsul cukup beralasan. Pasalnya, dengan menciptakan suasana perkebunan yang harmoni, otomatis kesenjangan antara petani selaku penunjang industri hulu dengan pabrik yang menjadi industri hilir akan bisa diminimalisir. Sehingga untuk merealisasikan itu Dinas Perkebunan Jatim menggagas suatu forum ‘Keluarga Besar Perkebunan.

Rencananya dalam waktu dekat ini, forum yang terdiri dari semua aspek yang terlibat di sektor perkebunan, baik perkebunan besar maupun rakyat serta kalangan industri bisa dilaksanakan.

Dikatakan Samsul, forum tersebut untuk memperkuat tali silaturahmi dengan mempertemukan para pelaku di sektor perkebunan. Disana akan ada semacam diskusi tentang hal-hal yang selama ini menghambat sektor perkebunan untuk bisa dicari solusinya bersama.

Selain itu, kata Samsul, pilar untuk menuju perkebunan yang harmoni adalah mengelola Sumber Daya Alam (SDA) dengan tidak mengeksploitasi alam itu sendiri, pemberdayaan Sumber Daya Manusia, dan pemanfaatan Sumber Daya Modal. Selain itu, komunikasi yang ada harus dikembangkan. 

“Komunikasi kalau dulu penyuluhan sekarang ke era cyber. Tiap waktu teknologi bertambah canggih. Kecanggihan teknologi itu bisa dimanfaatkan untuk menciptakan teknologi yang cocok untuk perkebunan supaya bisa bersaing,”ujarnya.

Author By : Yasint - Menuju Perkebunan Yang Harmoni - 09 Feb 2012