Image

Mantan Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur, Subiyono Nahkodai DPP IKAGI Periode 2012-2015

17 Feb 2012  |   Berita   |   52 views

Surabaya – Mantan Kepala Dinas Perkebunan Jawa Timur, Ir Subiyono MMA mulai tanggal 9 Februari kemarin resmi menahkodai Ikatan Ahli Gula Indonesia (IKAGI). Keputusan tersebut berdasarkan Kongres IKAGI ke-X pada tanggal 8-9 Februari 2012 yang dilaksanakan di Grand City Convex Surabaya.

Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara X (Persero) ini terpilih sebagai Ketua Umum DPP IKAGI periode 2012-2015 mengalahkan 2 kandidat lainnya, yaitu Irwan Basri dari PTPN XI dan Sutoyo mantan Sekjen IKAGI Pusat periode 2008-2011.
Subiyono terpilih lewat voting dengan total perolehan suara sebanyak 118 suara, disusul Irwan Basri sebanyak 43 suara, dan Sutoyo hanya 13 suara. “Dari 174 suara yang masuk, 118 suara memilih Subiyono. Dia menang telak dari dua kandidat lainnya,”ungkap Pimpinan Sidang, Punjul Putranto. 
Maka, sesuai dengan AD/ART ketua terpilih langsung membentuk tim formatur untuk segera memilih pengurus DPP IKAGI periode 2012-2015. “Untuk itu, tim formatur yang terdiri dari tiga orang terpilih, satu perwakilan dari pengurus pusat IKAGI periode 2008 -2011 dan satu perwakilan dari cabang harus melakukan sidang terbatas untuk menentukan pengurus DPP IKAGI,”lanjut Panjul di depan peserta kongres.

Selama 30 menit, tim formatur menggelar sidang terbatas untuk menentukan nama-nama pengurus DPP IKAGI periode 2012 – 2015. Pada puncak kongres IKAGI ke-X ditutup dengan pelantikan pengurus DPP IKAGI. 

Pada sambutan pidato pertama sebagai Ketua Umum DPP IKAGI, Subiyono mengatakan dirinya bersedia dicalonkan sebagai  ketua umum atas kesadaran bahwa industri gula memiliki masalah-masalah besar yang harus diselesaikan bersama. 

“Persoalan di industri gula mulai dari persoalan produksi, persoalan efisiensi hingga persoalan persaingan harus segera diselesaikan,”tegasnya. 

Tantangan industri gula, sambung Subiyono adalah harus bisa memenuhi kebutuhan gula sebesar 2.290 juta ton.  Sedang untuk kebutuhan makanan dan minuman sebesar 2,7 juta ton per tahun. Saat ini industri gula di Indonesia belum mampu memenuhi kebutuhan tersebut. “Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Indonesia masih impor gula,” kata pria kelahiran Banyuwangi ini. 

Subiyono menambahkan persoalan yang dihadapi industri gula adalah masalah lahan tebu yang harus bersaing dengan komoditi lain yang dinilai bisa memberikan nilai tambah bagi petani. Sehingga untuk melakukan pengembangan lahan tebu sangatlah sulit. 

“IKAGI sebagai organisasi professional harus bisa memberikan konstribusi untuk industri gula. Kesadaran ini kami mohon kerjasama dalam rangka membangun industri gula ke depan, ”pungkas Subiyono. 
Pekerjaan rumah lain yang harus diselesaikan adalah peningkatan produktivitas tebu melalui perbaikan di sisi on farm dan off farm. Untuk on farm yang harus dilakukan di antaranya adalah perbaikan pola tanam serta penggantian varietas tebu unggulan dan penerapan pembibitan dengan metode yang lebih efektif. Sementara dari sisi off farm efisiensi pabrik gula (PG) harus terus ditekan melalui revitalisasi dan diversifikasi produk.
Harus diakui, track record Subiyono di dunia perkebunan sudah tidak diragukan lagi. Saat ini peraih gelar magister agribisnis tersebut telah menyunting buku berjudul ‘Agribisnis Tebu: Membuka Ruang Masa Depan Industri Berbasis Tebu di Jawa Timur’ bersama pakar pertanian Rudi Wibowo.

Author By : Yasint - Mantan Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur, Subiyono Nahkodai DPP IKAGI Periode 2012-2015 - 17 Feb 2012