Image

Disbun Jatim Kembangkan 2 Juta Bibit Kopi Arabika

05 Mar 2012  |   Berita   |   77 views

Tanaman kopi dikenal pertama kalinya di benua Afrika tepatnya di Ethiopia, belum dibudidayakan secara sempurna oleh penduduk setempat, melainkan masih tumbuh liar di hutan-hutan dataran tinggi dan hutan tropis.
 
Dari Ethiopia, kopi dibawa oleh pendakwah Islam ke Jazirah Arab (Mocha, Yaman). Disini tanaman kopi untuk pertama kalinya diusahakan secara komersial, dan nama menjadi terkenal , kemudian dibawa ke Eropa.
 
Oleh bangsa Eropa, kopi arabika disebar-luaskan ke negara koloninya. Inggris, membawa ke India; Belanda membawa ke Srilangka (1658) dan Indonesia (1696); Portugis membawa ke Brazil dan Timor Timur. Di Timor Timur (Limor Leste) berkembang kopi Arabika Hibrido de Timor, di India kopi Arabika Lini S, di Amerika kopi USDA.
  
PUSLITKOKA Jember merilis kopi arabika hibrida yang diberi nama KARTIKA murupakan turunan dari Hibrido de Timor, namun belakangan jenis ini tidak dikembangkan, karena rentan terhadap serangan karat daun.

Selain itu di Bali berkembang kopi arabika yang awalnya bibit kopi tersebut  diperoleh dari Timor Timur yang dibawah oleh orang Portugal dengan ciri khas tajuk menjuntai kebawah menyentuh tanah (merunduk). Karena bentuk batangnya yang merunduk, oleh orang Bali disebut kopi Kopyol (merunduk). Kopi Kopyol telah ditetapkan sebagai salah satu kopi unggulan nasional berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor : 4000 Tahun 2010 dan sudah dilepas sebagai benih bina.

Saat ini Kopi Arabika yang banyak berkembang di Jawa Timur adalah tipe USDA di dataran tinggi (> 1.000 mdpl) dan Lini S pada dataran yang lebih rendah (> 800 mdpl). Pengembangan kopi arabika untuk petani, diprioritaskan tipe Lini S yang lebih toleran di dataran menengah (≥ 800 m dpl) dan pada tahun 2012 ini akan dikembangkan kopyol.

Potensi untuk pengembangan kopi arabika di Jawa Timur seluas 20.000 ha yang terletak di ketinggian lebih dari 800 mdpl, meliputi gunung Ijen, Iyang, Bromo, Tengger dan Semeru. Sedangkan di lereng sekitar gunung kelud belum diprioritaskan, karena ketinggian tempat  kurang dari 800 mdpl. Pada tahun 2012 melalui dana APBD Provinsi Jawa Timur telah dilaksanakan pengembangan kopi arabika seluas 2.000 ha yang tersebar di Kabupaten Malang 400 ha, Probolinggo 100 ha, Lumajang 100 ha, Jember 500 ha, Bondowoso 500 ha dan Situbondo 400 ha. 

Author By : Yasint - Disbun Jatim Kembangkan 2 Juta Bibit Kopi Arabika - 05 Mar 2012