Image

Disbun Jatim Tingkatkan NTP Dengan Efisiensi APBD Melalui Pembibitan Swadaya

05 Mar 2012  |   Berita   |   71 views

Surabaya – Dinas Perkebunan (Disbun) Jawa Timur yakin tahun 2012 berusaha untuk menaikkan Nilai Tukar Petani sub sektor tanaman perkebunan rakyat (NTP-Pr). Menurut Kepala Dinas Perkebunan Jawa Timur, Ir Samsul Arifin MMA, perlahan namun pasti NTP-Pr Jawa Timur tahun ini bisa meningkat dibandingkan dengan pencapaian tahun 2010 86, tahun 2011 98 dan tahun 2012 akan mencapai 100.

“Target tahun ini NTP-Pr harus 100. Kita akan melakukan beragam upaya perluasan tanaman dan bantuan ke petani. Kami juga memberi bantuan pupuk. Kalau petani sudah dapat bantuan pupuk berarti petani sudah aman. Uang mereka bisa dibuat biaya sekolah anak-anaknya,”jelas Samsul dengan nada optimis.

Apabila diruntut, besaran NTP-Pr Provinsi Jawa Timur tahun 2008 lalu mencapai 110, kemudian angka tersebut turun menjadi 105 di tahun 2009. Setelah itu terkoreksi kembali di tahun 2010 menjadi 86. Berkat kerjakeras dan program baru yang dicanangkan Disbun Jawa Timur, hingga November 2011 NTP-Pr Provinsi Jawa Timur terangkat menjadi 97,7. Terakhir Desember 2011 NTP-Pr tercatat 98.

“Sejumlah rancangan program untuk meningkatkan NTP-Pr sudah siap kami realisasikan. Salah satunya adalah efisiensi APBD dengan memanfaatkan tenaga kerja dari petani agar mereka bisa melakukan pembibitan sendiri daripada harus beli. Sehingga hasil efisiensi itu bisa digunakan petani untuk modal,”paparnya.

Sebagai gambaran, jika Disbun Jawa Timur memberikan bantuan bibit kakao siap tanam sebanyak 5 juta bibit, bibit kopi sebanyak 2 juta, dan pohon turi 3 juta bibit. Tiap bibit masing-masing harganya berbeda. Untuk harga bibit kakao per batangnya sebesar Rp4.000, bibit kopi Rp3.500 per batang, dan bibit turi Rp600 per batang.

Harga satuan bibit siap tanam  dikalikan dengan volume bantuan bibit yang diberikan Disbun, sehingga rinciannya 5 juta bibit kakao dikalikan Rp4.000 menjadi Rp20 miliar, 2 juta bibit kopi dikalikan Rp 3.500 hasilnya Rp7 miliar, dan 3 juta bibit pohon turi dikalikan Rp600 hasilnya Rp 1,8 miliar. Sehingga total APBD yang dikeluarkan untuk membeli bibit siap tanam sebesar Rp28,8 miliar.  

“Berbeda dengan pembibitan sendiri yang bisa memangkas dana APBD sebesar Rp19 miliar dari dana sebesar Rp28,8 miliar bila membeli bibit siap tanam,”ujar Samsul.

Lebih terperinci jika melakukan pembibitan sendiri dana yang harus disiapkan hanya Rp9,8 miliar dengan asumsi dana sebesar Rp6,25 miliar untuk pembibitan 5 juta bibit kakao (1 batang bibit kakao Rp 1.250). “Bandingkan dengan membeli bibit siap tanam anggaran yang harus dikeluarkan sebesar 20 miliar. Dari kakao saja kita bisa menghemat Rp14 miliar,”ulasnya.

Selanjutnya tanaman kopi jika melakukan pembibitan sendiri biaya yang dikeluarkan hanya Rp2,5 miliar (1 batang bibit Rp 1.250) untuk 2 juta bibit. Jauh lebih murah dari pada beli bibit siap tanam yang mengeluarkan biaya sekitarRp7 miliar

Hal yang sama juga pada pembibitan pohon turi untuk pengomprongan tembakau virginia. Total APBD yang dibutuhkan untuk pembibitan 3 juta batang turi hanya Rp 1,05 miliar (1 batang Rp 350), sedangkan bila membeli sekitar Rp1,8 miliar. Artinya dari pohon turi APBD yang bisa dihemat sebesar Rp. 800 juta.

Author By : Yasint - Disbun Jatim Tingkatkan NTP Dengan Efisiensi APBD Melalui Pembibitan Swadaya - 05 Mar 2012