Image

NTB Sepakati Studi Banding Budi Daya Jambu Mente Ke Jawa Timur

29 Mar 2012  |   Berita   |   56 views

Surabaya – Kerjasama antara Pemerintah Provinsi Jawa Timur dengan Pemerintah Provinsi NTB lebih diintensifkan dengan penandatangan MoU yang dilakukan oleh pimpinan dari kedua wilayah masing-masing pada Rabu (07/3/2012).

Dari Pemerintah Pemprov Jawa Timur, penandatanganan dilakukan oleh Gubernur Jawa Timur, H Soekarwo, sedangkan dari pihak NTB dilakukan oleh Gubernur NTB, TGH Zainul Majdi. Pada kesempatan tersebut, ada 12 instansi yang mendampingi lawatan Gubernur Jawa Timur ke NTB. 

Kerjasama antara Pemprov Jawa Timur dengan NTB tidak hanya dengan melakukan kontrak dagang, melainkan membuat sejumlah kesepakatan untuk mengembangkan potensi sumber daya alam dan manusia dari kedua wilayah masing-masing. 

Misalkan dari sektor perkebunan, kerjasama yang dihasilkan adalah pembinaan petani jambu mente dari NTB ke Jawa Timur. Dalam keterangannya, Kepala Dinas Perkebunan Jawa Timur yang ikut menandatangani kerjasama antara Pemprov Jawa Timur dengan NTB di sektor perkebunan mengatakan, Dinas Perkebunan Jawa Timur dengan NTB menyepakati kerjasama dalam hal pembinaan petani jambu mente. 

Pemprov NTB menganggap petani jambu mente Jawa Timur labih maju, sehingga mereka bermaksud mengirim kelompok tani untuk magang ke Jawa Timur. Rencananya lokasi magang berada di wilayah pantai utara Madura karena sebagian besar sentra produksi jambu mente berada di wilayah tersebut. “Magang akan dilaksanakan pada pertengahan tahun ini atau sekitar bulan Juni 2012. Kelompok tani NTB akan datang kesini dan di tempatkan langsung di lokasi dengan kelompok tani jambu mente di wilayah Madura bagian Utara selama 5 hari,”ungkapnya.

Selama 5 hari, nantinya kelompok tani NTB akan mendapatkan 3 pokok materi magang, yakni tentang teknologi budi daya, pasca panen, kemudian kelembagaan dan kemitraan antara petani dengan eksportir.

Mengenai teknologi budidaya, dijelaskan Samsul petani NTB diharapkan bisa mengadopsi mix farming yang sudah diterapkan oleh petani jambu mente Jawa Timur. Mix farming yang dimaksud merupakan penggabungan tanaman jambu mente dengan budi daya tanaman semusim. Di samping itu, petani memelihara ternak seperti sapi dan kambing sebagai varia usaha dalam meningkatkan pendapatan petani.

“Kalau mau tanam jambu mente saja, mereka harus menunggu 5-6 tahun agar bisa berbuah. Karena itu selain mereka akan dibantu bibit tanam juga bantuan tanaman semusim. Sambil menunggu tanaman jambe mente berbuah, mereka bisa bertanam jagung atau kacang dan beternak,”jelasnya.



Dari sisi kelembagaan dan kemitraan, Samsul menerangkan bahwa Dinas Perkebunan dan petani Jawa Timur selalu mengakses untuk memberikan informasi harga pasar ke NTB. Menurut Samsul, sudah merupakan kewajiban bagi Dinas Perkebunan Jawa Timur memberikan informasi harga pasar karena selama ini ekspor jambu mente dari NTB melalui Jawa Timur. 

“Untuk pasca panen, yang kita tekankan bagaimana Jawa Timur bisa membina kelompok tani dari NTB agar bisa memasarkan hasilnya dengan  mitra yang sejajar. Contohnya sekarang ini kita bermitra dengan PT Sekar Alam yang menyerap jambu mente dari petani Jawa Timur,”katanya. 

Author By : Yasint - NTB Sepakati Studi Banding Budi Daya Jambu Mente Ke Jawa Timur - 29 Mar 2012