Image

Kenaikan Produksi Gula dan Tebu Dongkrak PDRB Jatim Tahun 2011

29 Mar 2012  |   Berita   |   58 views

Surabaya – Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sektor perkebunan Jawa Timur sepanjang tahun 2011 lalu mencapai Rp 19 triliun, naik dari pencapaian tahun 2010 yang tercatat Rp16 triliun.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Dinas Perkebunan Jawa Timur, Ir Moch Samsul Arifin MMA di Surabaya, Minggu (11/5/2012). “Pemicu kenaikan PDRB dari sektor perkebunan adalah dari komoditas tembakau dan gula yang kenaikannya luar biasa, walaupun produksi kopi menurun akibat anomali cuaca,”jelasnya. 

Sementara secara keseluruhan PDRB Jawa Timur pada tahun 2011 mencapai Rp 884 triliun. Selama ini, kata dia, sektor perkebunan menjadi salah satu penunjang PDRB Jawa Timur. Meskipun tahun 2010 lalu terkoreksi Rp 2 triliun dari tahun 2009 yang mencapai Rp 16 triliun akibat faktor cuaca yang membuat produksi sejumlah komoditi perkebunan mengalami penurunan. 

“PDRB Jatim dari sektor perkebunan tahun 2010 lalu mencapai Rp14 triliun, turun Rp 2 triliun dari 2009 yang mencapai Rp 16 triliun. Karena itu agar kondisi itu tidak terulang lagi di tahun 2011, kami menggandeng para pengusaha perkebunan dan petani untuk meningkatkan hasil produksinya sehingga tahun lalu PDRB Jawa Timur bisa ditingkatkan,”ujarnya.

Menurut keterangan Samsul, produksi tebu dan tembakau tahun lalu cukup bagus. Apalagi ditunjang dengan kenaikan harga. Misalkan produksi tembakau yang melebihi target. Padahal, Dinas Perkebunan Jawa Timur memasang target produksi tembakau sebesar 65.000 ton. Akan tetapi, terjadi over produksi sekitar 100.000 ribu ton. “Beruntung produksi tembakau tahun 2011 terserap semua oleh pasar. Bahkan harganya cukup tinggi, rata-rata di atas Rp30.000 per kg,”ungkapnya.

Di sisi lain, produksi gula tahun 2011mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya.  Samsul menjelaskan, produksi gula kristal putih (GKP) tahun 2011 sekitar 1.051.000 juta ton, naik dari tahun 2010 yang mencapai 1.014.000 juta ton. Produksi gula Jawa Timur memberikan kontribusi 47% terhadap produksi nasional yang mencapai 2,228 juta ton. “Kami berharap tahun ini cuaca mendukung agar semua produksi komoditi perkebunan meningkat dan PDRB terdongkrak,”tambahnya. 

Sementara komoditi tahun lalu yang mengalami penurunan adalah kopi. Menurut Samsul, tidak hanya Jawa Timur yang mengalami penurunan produksi kopi, tapi semua wilayah di Indonesia mengalami hal yang sama. “Semua wilayah penghasil kopi mengalami penurunan produksi, bahkan Lampung sebagai produksi kopi terbesar turun dari 300.000 ton menjadi 100.000 ton,”tukasnya.

Kendati demikian harga kopi mengalami kenaikan. Harga kopi robusta yang awalnya Rp 20.000-Rp22.000 menjadi Rp15.000 per kg. Dan harga kopi arabika Rp 28.000 menjadi Rp40.000 hingga Rp45.000 per kg. “Produksi kopi memang turun menjadi 35.000 ton. padahal tahun sebelumnya 56.450 ton,”ujar Samsul. 

Author By : Yasint - Kenaikan Produksi Gula dan Tebu Dongkrak PDRB Jatim Tahun 2011 - 29 Mar 2012