Image

Potensi Daun Pepaya (Carica Papaya) Sebagai Salah Satu Bahan Pestisida Nabati

23 Dec 2020  |   Artikel   |   423 views

Akhir-akhir ini banyak didengungkan sistem pertanian berkelanjutan. Sistem pertanian yang diharapkan mampu menjaga eksitensi ekosistem sebagaimana semestinya. Salah satu upaya yang bisa digunakan adalah pemakaian pestisida nabati untuk menggantikan pestisida kimiawi. Pestisida nabati aman digunakan karena karena mempunyai sifat mudah terdegradasi di alam (bio degredable), sehingga sedikit residu yang tertinggal pada tanaman dan lingkungan. Salah satu bahan yang banyak terdapat di sekitar manusia adalah tanaman pepaya (Carica papaya).

Pemanfaatan pepaya bagi manusia adalah sebagai (1) buah meja sebagai nutrisi vitamin A dan C, (2) akar pepaya sebagai penyembuh sakit ginjal dan kandung kemih, (3) batang buah muda dan daunnya untuk melunakkan daging, bahan untuk kosmetika dan digunakan pada industri minuman (penjernih), industri farmasi dan tekstil. Batangnya dapat dijadikan pencampur makanan ternak melalui proses pengirisan dan pengeringan (4) bunga pepaya sebagai rangkaian bunga pengganti bunga melati atau sayur urap, (5) daun muda dapat digunakan sebagai lalapan untuk menambah nafsu makan, menambah air susu, mengobati sakit gigi serta dapat menyermbuhkan penyakit beri-beri, jerawat, penyakit malaria, kejang perut dan sakit panas dan untuk menyusun ransum ayam (Menteri Negara Riset dan Teknologi, 2011 dalam Sutanti, dkk., 2019)

Pepaya mengandung enzim papain, alkaloid karpaina, psudokarpaina, glikosid, karposid, saponin, beta carotene, pectin, d-galaktosa, l-arabinosa, papain, papayotimin papain, vitokinase, glucoside cacirin, karpain, papain, kemokapain, lisosim, lipase, glutamin dan siklotransferase (Setiawati, W.dkk. 2008). Daun pepaya memiliki sejumlah kandungan kimia, seperti mengandung enzim papain, alkaloid, Pseudocarpaine, Flavonoid, Saponin, tannins, glikosida, karposid, dan saponin (Ningrum, P.T, tth)

Papain termasuk enzim hidrolase yang mengkatalisis reaksi hidrolisis suatu substrat dengan pertolongan molekul air yang memiliki efek terhadap organisme pengganggu tanaman seperti penolak makan, racun kontak, dan mengganggu fisiologis serangga. Saponin dan alkaloid merupakan stomach poisoning atau racun perut. Bila senyawa tersebut masuk dalam tubuh serangga maka alat pencernaannya akan menjadi terganggu. Alkaloid juga mampu menghambat pertumbuhan serangga, terutama tiga hormon utama dalam serangga yaitu hormon otak (brain hormone), hormon edikson, dan hormon pertumbuhan (juvenile hormone). Tidak berkembangnya hormon tersebut dapat menyebabkan kegagalan metamorphosis. Flavonoid merupakan senyawa kimia pada daun pepaya yang dapat bekerja sebagai inhibitor kuat pernapasan atau sebagai racun pernapasan. Flavonoid mempunyai cara kerja yaitu dengan masuk ke dalam tubuh ulat melalui sistem pernapasan yang kemudian akan menimbulkan penurunan fungsi syaraf serta kerusakan pada sistem pernapasan dan mengakibatkan ulat tidak bisa bernapas dan akhirnya mati (Robinson, 1995 dalam Ningrum, P.T, tth). Flavonoid juga dapat menghambat daya makan serangga (antifeedant). Bila senyawa ini masuk dalam tubuh serangga, maka alat pencernaannya akan terganggu. Senyawa ini juga bekerja dengan menghambat reseptor perasa pada daerah mulut serangga. Hal ini mengakibatkan serangga gagal mendapatkan stimulus rasa sehingga tidak mampu mengenali makanannya. Akibatnya serangga mati kelaparan dan akibatnya akan mati (Ningrum, P.T, tth)

Teknik yang umum dipakai dalam pembuatan pestisida nabati dengan bahan daun pepaya adalah ekstraksi, yaitu pemisahan zat berdasarkan perbedaan kelarutannya. Teknik ini dipakai karena bahan-bahan yang diambil zat aktifnya adalah bahan yang mengandung alkaloid dan fenolik yang dapat tertarik oleh pelarut polar, dalam hal ini yang dipakai adalah air. Pembuatan dengan cara menumbuk/memblender daun pepaya sampai halus kemudian ditambahkan air dan direndam selama 24 jam. Setelah itu disaring dan siap diaplikasikan.


DAFTAR PUSTAKA

  1. Ningrum, P.T., dkk, tth, Rendaman Daun Pepaya (Carica Papaya) Sebagai Pestisida Nabati Untuk Pengendalian Hama Ulat Grayak (Spodoptera Litura) Pada Tanaman Cabai, https://repository.unej.ac.id/bitstream/handle/123456789 /73002 /Paper 10.pdf?sequence=3, diakses pada tanggal 2 November 2020
  2. Setiawati, W. dkk., 2008, Tumbuhan Bahan Pestisida Nabati dan Cara Pembuatannya Untuk Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT), Balai Penelitian Tanaman Sayuran, Bandung
  3. Sutanti, dkk., 2019, Pemanfaatan Daun Pepaya Menjadi Pestisida Nabati “Paya-Cide”, http://www.journal. kelitbanganwonogiri.org/index. php/inisiasi/article /download/152/140, diakses pada tanggal 2 November 2020

Author By : Hanik Sulistyawati, SP. - Potensi Daun Pepaya (Carica Papaya) Sebagai Salah Satu Bahan Pestisida Nabati - 23 Dec 2020